Liputan6.com, Surabaya - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur mengungkapkan berdasar data yang dimiliki KPU Jatim, jumlah pemilih perempuan pada Pemilu 2019 sebanyak 15.686.939 pemilih dari total pemilih 30.912.994 orang. Perbandingannya, kata dia, selisih dua persen lebih banyak daripada pemilih laki-laki.
Sedangkan, tingkat partisipasi perempuan pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019 meningkat sebanyak 9,28 persen untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, lalu sebanyak 6,61 persen untuk Pemilu DPR.
Baca Juga
Berikutnya, meningkat sebanyak 6,66 persen untuk Pemilu DPD, sebanyak 6,52 persen untuk Pemilu DPRD Provinsi, dan sebanyak 6,51 persen untuk Pemilu DPRD Kabupaten/Kota.
Advertisement
 Data tersebut diungkapkan saat KPU Jatim melakukan sosialisasi Pemilu 2024 kepada pemilih perempuan sebagai upaya meingkatkan partisipasi masyarakat.
Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU Provinsi Jatim Gogot Cahyo Baskoro mengatakan perempuan punya peran besar dalam kesuksesan Pemilu 2024.
"Pemilih perempuan merupakan potensi besar yang perlu dimanfaatkan dalam rangka menyukseskan Pemilu 2024," ujar dia di Surabaya, dilansir dari Antara, Rabu (13/7/2022).
Salah satu gelaran sosialisasi dilakukan di hadapan puluhan perempuan dari berbagai unsur di kawasan Duduk Sampeyan, Kabupaten Gresik hari ini.
Ia juga menyampaikan jika dibandingkan dengan laki-laki pada Pemilu 2019, partisipasi perempuan juga cenderung mengalami peningkatan pada setiap jenis pemilihan.
"Hal tersebut menunjukkan bahwa perempuan kecenderungan punya kesadaran tinggi untuk berpartisipasi dalam Pemilu," ucap Gogot.
Kendati demikian, potensi besar tersebut juga mempunyai sejumlah kekurangan, salah satu alasannya adalah perempuan rentan dimobilisasi, baik pada saat maupun di luar pemilu.
"Pemilih perempuan cenderung masih bisa diarahkan, masih mudah dipengaruhi," katanya.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.Â
Â
Pandangan Kultural Politik Perempuan
Selain itu, keadaan kultural juga mempengaruhi cara pandang perempuan terhadap dunia politik.
"Alasan tersebut berdampak pada belum banyaknya perempuan yang menduduki posisi strategis. Sehingga beberapa hal yang menyangkut kepentingannya sendiri terabaikan," tutur mantan komisioner KPU Jember itu.
Hal tersebut, lanjut Gogot, yang melatarbelakangi alasan KPU Jatim memprioritaskan perempuan sebagai salah satu segmen sosialisasi dan pendidikan pemilih.
Pemilu 2024 digelar serentak pada tanggal 14 Februari yang akan memilih anggota legislatif tingkat kabupaten/kota, provinsi, pusat, Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, serta pemilihan presiden/wakil presiden.
Pada tanggal 27 November 2024 diselenggarakan pemilihan kepala daerah (pilkada) untuk memilih bupati/wali kota serta gubernur.
Advertisement