12 Ribu Petani di Situbondo Dapat Bantuan Pupuk Urea Nonsubsidi Gratis

Pupuk urea nonsubsidi itu dibagikan kepada petani yang memiliki lahan pertanian dengan luas di bawah setengah hektare dan sudah terdaftar di elektronik secara definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK).

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 21 Nov 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2022, 10:00 WIB
Ilustrasi stok pupuk urea bersubsidi (Istimewa)
Ilustrasi stok pupuk urea bersubsidi (Istimewa)

Liputan6.com, Situbondo - Sebanyak 12 ribu petani di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur mendapatkan bantuan pupuk urea nonsubsidi dari pemerintah setempat secara gratis.

Pupuk urea nonsubsidi itu dibagikan kepada petani yang memiliki lahan pertanian dengan luas di bawah setengah hektare dan sudah terdaftar di elektronik secara definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK).

Bupati Situbondo Karena Suswandi mengatakan pupuk urea non-subsidi gratis ini mulai diserahkan langsung kepada para petani dengan total anggaran pengadaan pupuk urea gratis mencapai Rp5,7 miliar.

"Mulai hari Sabtu (19/11) kemarin dan hari ini kami distribusikan 665 ton pupuk gratis non-subsidi kepada ribuan petani," kata Bupati Situbondo Karna Suswandi, Senin (21/11/2022).

Program pembagian pupuk gratis ini sudah berjalan sejak 2021. Program ini merupakan prioritas sebagai bentuk kepedulian pemkab terhadap petani di tengah kesulitan pupuk urea bersubsidi.

Kata dia, pemberian pupuk urea gratis untuk membantu meringankan beban para petani, karena pupuk urea khususnya sulit diperoleh di pasaran dan harganya juga mahal.

Namun demikian, Bung Karna (sapaan bupati) mengingatkan kepada para petani penerima pupuk gratis agar jangan menggunakan pupuk urea saja. Karena pupuk jenis lainnya juga bagus untuk pertumbuhan tanaman.

"Kalau semua petani pakai pupuk urea saja, barangnya bisa langka, karena banyak yang menggunakan. Sebaiknya pakai pupuk berimbang tak hanya urea," ujar dia.

Bupati menjelaskan bahwa penggunaan pupuk berimbang bisa menggunakan urea dua kuintal, phonska dua kuintal dan TSP satu kuintal. Dengan petani menggunakan pupuk berimbang maka urea tidak akan sesulit saat ini.

"Anggaran pupuk urea nonsubsidi gratis ini berasal dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) sebesar Rp5,7 miliar," tutur bupati.

Infografis Petani Kendeng
Perlawanan Satu Dekade Petani Kendeng (Liputan6.com/Abdillah)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya