Liputan6.com, Malang - Salah satu kota yang penuh dengan catatan sejarah masa lampau. Pada masa kolonial, Kota Malang merupakan salah satu basis perjuangan di Jawa Timur dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Sebagai buktinya, ada banyak monumen dan patung penuh cerita dan sejarah Malang. Tetenger itu tersebar di sejumlah titik di kota ini. Sebagian besar ada di sekitar area pusat pemerintahan, tidak jauh dari Alun-alun Tugu.
Baca Juga
Di antara patung-patung itu ada yang didirikan sejak lama, ada pula yang terbilang baru dibangun. Selain jadi pengingat perjuangan pada masa revolusi fisik, patung itu juga diharapkan menjadi ikon di kota ini.
Advertisement
Harapannya, keberadaan patung-patung itu bisa menggambarkan apa yang menjadi keinginkan, perjuangan warga dan seluruh masyarakat di kota ini.
Inilah deretan patung yang berdiri gagah di Kota Malang:
1. Patung Chairil Anwar
Patung Chairil Anwar termasuk salah satu ikon di kota ini. Di Indonesia, patung ini hanya terdapat di Kota Malang dan Jakarta. Lokasi ada di pertigaan kawasan Kayutangan Herritage, tepat di depan Gereja Kayutangan.
Chairil Anwar merupakan penyair pejuang pada masa penjajahan, salah satu karya bersejarahnya puisi berjudul Aku. Penyair pejuang itu hadir saat Sidang Pleno Ke-5 Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) digelar di Malang pada 25 Februari 1947 hingga 6 Maret 1947.
2. Patung Kemanunggalan TNI dan Rakyat
Patung Kemanunggalan TNI dan Rakyat terletak di kawasan militer di Kota Malang, Lapangan Rampal. Patung di Malang ini menjadi simbol pejuang dan rakyat adalah bagian tak terpisahkan. Tentara dan rakyat berjuang bersama merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
3. Patung Tentara Genie Pelajar (TGP)
Monumen Patung Tentara Genie Pelajar (TGP) terletak di pertigaan Jalan Tangkuban Perahu dan Jalan Semeru. Patung gagah ini menggambarkan peran dan keterlibatan para pemuda pelajar dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Berdiri di seberang pintu masuk Stadion Gajayana sebelah timur, patung ini menjadi simbol penghargaan bangsa ini terhadap para Tentara Genie Pelajar. Di sekitar area patung berada itu dulu merupakan kawasan sekolah kejuruan.
4. Patung Kendedes
Patung Kendedes bakal menyambut siapapun yang masuk ke kota ini dari arah utara. Terletak di Jalan Ahmad Yani Utara sebelah timur, dekat gapura masuk Kota Malang sebelum jembatan layang atau flyover Arjosari.
Taman Patung Kendedes merupakan area hijau seluas kira-kira 8 ribu meter persegi, yang berisi tanaman bunga dan pohon-pohon berukuran sedang. Ada dua buah patung di area taman ini, yakni Kendedes dan sosok pejuang 45.
5. Patung Jenderal Sudirman
Ada dua patung sang Jenderal Besar di kota ini, masing – masing memiliki desain berbeda. Pertama, di bundaran Jalan Tumenggung Suryo depan SMP Negeri 5 Malang berukuran besar dengan desain menunggang kuda.
Kedua, berada di halaman depan Museum Brawijaya dengan hanya separuh badan. Patung ini akan menyambut siapapun yang hendak masuk ke dalam museum itu.
Advertisement
6. Patung Hamid Rusdi
Patung Hamid Rusdi bisa kamu lihat di bundaran Taman Simpang Balapan. Mengabadikan kepahlawanan sosok pejuang yang memimpin arek-arek Malang dalam melawan penjajah.
Hamid Rusdi sendiri merupakan pahlawan lokal Malang di era perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Pejuang asal Donomulyo, Kabupaten Malang berpangkat Mayor memimpin penghadangan saat Agresi Belanda I dan II masuk ke kota ini.
7. Patung Buto Ijo/Monumen Juang 45
Keberadaan patung ini sangat mencolok, terletak tepat di depan Stasiun Kota Baru. Bentuknya unik berupa 1 patung besar serta 19 patung kecil. Wujudnya menggambarkan sosok ‘buto’ makhluk besar yang jatuh roboh di tangan rakyat.
Melambangkan perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah pada masa perang kemerdekaan 1945 sampai 1949 di kota ini. Di tepi monumen terdapat 8 pagar sebagai simbol budaya Jawa dan di depan monumen ada gambar teks Proklamasi.
8. Patung 3 Singa
Patung Tiga Singa melengkapi keindahan Taman Trunojoyo di Jalan Trunojoyo. Patung ini relative baru, karena didirikan berbarengan dengan revitalisasi taman pada 2014 silam. Letaknya tepat di depan Stasiun Malang Kotabaru.
Tiga singa itu menjadi simbol bersatunya tiga kepala daerah di Malang Raya, yakni Walikota Malang, Bupati Malang, dan Walikota Batu. Harapannya, mereka bisa terus bersatu dengan hubungan yang harmonis di Malang Raya ini.