19 Hektare Lahan dan Hutan Jati di Situbondo Terbakar Akibat Kemarau

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo, mendata sekitar 19 hektare lahan dan hutan jati di daerahnya terbakar hingga akhir bulan Juni, akibat musim kemarau.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 22 Jun 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2023, 12:00 WIB
Proses pemadaman api di Kawasan Taman Nasional Baluran (Istimewa)
Proses pemadaman api di Kawasan Taman Nasional Baluran (Istimewa)

Liputan6.com, Situbondo - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo, mendata sekitar 19 hektare lahan dan hutan jati di daerahnya terbakar hingga akhir bulan Juni, akibat musim kemarau.

Dari Belasan hektar tersebut, sekitar 12 hektare yang terbakar lahan yang ditumbuhi ilalang. 5 hektare hutan jati berada di sejumlah titi di Situbondo, dan 2 hektar lainnya hutan jati di kawasan Taman Nasional Baluran.

“Memang selama bulan Juni ini, laporan kebakaran lahan dan hutan jati cukup banyak, karena banyak lahan maupuan hutan yang saat ini kondisinya mengering akibat kemarau,” ujar Koordinator Pusdalops BPBD Situbondo Puriono, Rabu (21/6/2023).

Kata Puriono, hingga hari Selasa malam ada dua laporan kebakaran yaitu kebakaran lahan yang ditumbuhi ilanlang di  Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji seluas 2 Hektare. Dan di Desa Sumberkolak seluas 5 hektar lahan terbakar.

“Seluruh laporan yang masuk ke BPBD Situbondo telah kita tindak lanjuti dengan menerjunkan personal gabungan, baik itu dari unsur, BPBD, Tagana, TNI dan Polri dan unsur relawan lainya. Dan Alhamdulillah kita bisa mengatasi dengan baik,” tambah Puriono.

Menurut Puriono, hingga saat ini belum diketahui, penyeyab terbakarnya belasan hektar lahan dan hutan jati tersebut. pihaknya masih terus menyelidiki dengan menganalisa pola terjadinya kebakaran. Meski demikian, ada kemungkinan kebakaran lahan dan hutan tersebut terjadi akibat ulah manusia yang membuat sumber api secara sembarangan.

“Kita masih terus selidiki dengan menganalisai pola terjadinya kebakaran. Tapi tidak menutup kemungkinan juga ada unsur kesengajaan dari orang-orang yang tidak bertangung jawab. Bisa jadi akibat puntung roko, atau sengaja membuang puntung roko sembarangan,” tegasnya.

 

Sosialisasi Bahaya Kebakaran Hutan

Puriono memperkirakan, potensi kebakaran lahan dan hutan di kawasan Situbondo masih terus terjadi mengingat berdasarkan prakiraan dari BMKG puncak musim kemarau terjadi pada bulan Juli Hingga Agustus akan datang.

“Kemungkinan besar masih terus bertambah kebakaran hutan dan lahan ini karena mengingat kemarau masih Panjang kedepanya,” tambahnya.

Untuk menekan terjadinya kebakaran lahan dan hutan di Situbondo pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan bahaya kebakaran lahan dan hutan pada musim kemarau ini.

“Kita juga memasang spanduk peringatan di sejumlah titik salah satunya di kawasan Taman Nasional Baluran dan sejumlah titik lainya,” pungkasnya.

Infografis Journal_Apa Penyebab Terjadinya Perceraian? (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Journal_Apa Penyebab Terjadinya Perceraian? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya