Hadiri Pengukuhan Geopark Ijen di Maroko, Bupati Ipuk Jadikan Wisata Banyuwangi Mendunia

Geopark Ijen merupakan taman bumi yang tak hanya memiliki keunikan bentang alam dan kekayaan budaya, namun juga didukung dengan semangat mewujudkan sustaibable tourism (wisata berkelanjutan).

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 11 Sep 2023, 09:29 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2023, 20:03 WIB
Bupati Banyuwangi saat bertemu Presiden Global Geoparks Network, Nickolas Zouros didampingi oleh Dubes RI untuk Maroko, Hasrul Azwar. (Istimewa)
Bupati Banyuwangi saat bertemu Presiden Global Geoparks Network, Nickolas Zouros didampingi oleh Dubes RI untuk Maroko, Hasrul Azwar. (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi - Geopark Ijen secara resmi akan ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) alias Jaringan Geopark Dunia UNESCO dalam Konferensi Internasional ke-10 UGG di Marrakes, Maroko, 7 hingga 9 September 2023.

UNESCO atau The United Nations Educational Scientific and Cultural Organization merupakan organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bergerak pada bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mendapat undangan menghadiri langsung ajang bergengsi yang dihadiri lebih dari 195 geopark dunia dari 48 negara tersebut.

“Kami akan mengikuti langsung proses pengukuhan Ijen Geopark sebagai Unesco Global Geopark. Ini merupakan momen penting untuk mendorong Banyuwangi, baik alamnya, wisatanya maupun budayanya, bisa bersaing di kancah internasional,” ungkap Ipuk, Jumat (8/9/2023).

Menurutnya, penetapan Geopark Ijen sebagai Unesco global geopark akan meningkatkan awareness masyarakat internasional sehingga mendorong kunjungan orang ke Banyuwangi.

"Tentu ini menggerakkan ekonomi dan membuka lapangan kerja baru,” imbuh Ipuk.

Geopark Ijen merupakan taman bumi yang tak hanya memiliki keunikan bentang alam dan kekayaan budaya, namun juga didukung dengan semangat mewujudkan sustaibable tourism.

“Anugerah Tuhan yang dilimpahkan ke Banyuwangi dengan bentang alamnya yang indah dan unik serta keragaman budayanya ini, akan terus kami lestarikan. Sembari terus kami kelola dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Ipuk Fiestiandani.

Untuk mewujudkan hal tersebut, imbuh Ipuk, wisata berkelanjutan yang menekankan pelestarian alam dan budaya itu menjadi pilihan utamanya.

“Pariwisata yang dapat menjadi mata pencaharian ini, kami jadikan payung untuk menggerakkan masyarakat dalam melakukan konservasi hingga melestarikan budaya,” terangnya.

UGG Ijen Jadi Wahana Wisata Unik

Keunikan Ijen Geopark 
Kawasan Gunung Ijen. (Dok. Banyuwangi)

Ajang internasional tersebut, imbuh Ipuk, juga bakal jadi upaya menjalin kerjasama internasional. Di antaranya dengan melakukan kerjasama dengan sejumlah pengelola UGG di dunia. Di antaranya adalah UGG Langkawi (Malaysia), UGG Aso (Jepang) dan UGG M’Goun (Maroko).

“Di antaranya akan dilakukan kerjasama dalam pertukaran pengetahuan, riset dan lain sebagainya. Sehingga UGG Ijen nantinya bakal berkembang lebih dahsyat lagi,” imbuh Ipuk.

UGG Ijen, tambah Ipuk, selama ini telah menjadi wahana yang unik. Selain memiliki api biru di kawah Ijen, juga merupakan bagian dari  godwana land yang menjadi bagian dari lempeng Australia. 

“Faktor-faktor alam ini menjadikan kekayaan flora dan fauna yang luar biasa di Banyuwangi. Ini layak untuk menjadi laboratorium alami bagi para peneliti,” paparnya.

 

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya