Pj Gubernur Jatim Dukung Surabaya Bangun MRT: Kita Perlu Mengejar Ketertinggalan

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur (Jatim) Adhy Karyono mendukung penuh rencana feasibility study (FS) untuk sistem mass rapid transit (MRT) di Surabaya, yang akan bekerja sama dengan Pemerintah Inggris.

oleh Tim Regional diperbarui 16 Mar 2024, 12:03 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2024, 12:03 WIB
Pj Gubernur Jawa Timur  Adhy Karyono (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur (Jatim) Adhy Karyono mendukung penuh rencana feasibility study (FS) untuk sistem mass rapid transit (MRT) di Surabaya, yang akan bekerja sama dengan Pemerintah Inggris.

"Kota Surabaya memang sudah seharusnya membenahi transportasi publik. Ini adalah kebutuhan yang sangat mendesak dan kita perlu mengejar ketertinggalan," katanya di Surabaya, Jumat (15/3/2024).

Adhy menjelaskan peningkatan transportasi umum merupakan kebutuhan pelayanan publik yang saat ini menjadi salah satu prioritas pembangunan di Indonesia, sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2020-2024 dan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2022 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Perkotaan.

"Jadi pembangunan angkutan umum massal di enam kota metropolitan Indonesia memang menjadi salah satu target pembangunan nasional. Kita sudah punya perencanaannya, tinggal pendetailan saja," ujarnya.

Adhy menjelaskan rencana pembangunan MRT di Surabaya sebelumnya telah dilakukan kajian Pra FS oleh Japan International Cooperation Agency (JICA). 

Lalu, pada Desember 2023, Pemerintah Inggris berkomitmen untuk membantu melanjutkan kajian FS tersebut.

Nantinya, sambung Adhy, studi kelayakan MRT Surabaya dilakukan oleh konsultan Inggris, yaitu Mott Macdonald Ltd dan Pricewaterhouse Coopers (PwC) yang dimulai pada Januari hingga Desember 2024.

"Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyambut baik keberlanjutan kajian FS implementasi MRT di Surabaya dan akan berpartisipasi aktif dalam mendukung penyusunan kajian tersebut," katanya.

Surabaya, lanjut Adhy Karyono, menjadi salah satu dari prioritas kajian Sustainable Urban Mobility Plan (SUMP) di wilayah Gresik - Bangkalan - Mojokerto - Surabaya - Sidoarjo - Lamongan  (Gerbangkertosusila) yang disusun Pemerintah Provinsi Jawa Timur dibantu Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). 

"Peningkatan moda transportasi di Surabaya akan berimbas baik pada wilayah aglomerasi dengan mengoptimalkan mobilisasi daerah sekitar. Mudah-mudahan teman-teman dari perencanaan dan penyangga kabupaten/kota punya persepsi yang sama," ujarnya. 

Aglomerasi Semua Bisa Tersentuh Pembangunan di Surabaya

Dua Juta Lebih Orang Gunakan MRT Jakarta Selama September 2022
Rangkaian kereta MRT melintas menuju stasiun di Jakarta, Kamis (20/10/2022). Selama 2022, perseroan menargetkan volume penumpan bisa mencapai rata-rata harian menyentuh 40.000 orang per hari. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Karena aglomerasi, Adhy memastikan semua bisa tersentuh dengan pembangunan di Surabaya. 

"Karena harus ada perubahan yang bisa mengkoneksikan semua area," katanya.

Sementara itu, rencana pengembangan kereta api di Surabaya Metropolitan Area meliputi pembangunan jalur ganda Mojokerto - Sepanjang pada 2021-2024, "Surabaya Regional Railway Line" (SRRL) double track Fase 1A Gubeng - Sidoarjo pada 2025-2027, Autonomous Rail Rapid Transit (ART), serta MRT.

"Secara spesifik, proyek SRRL double track akan  berjalan pada 2025 hingga 2027. Biaya pekerjaannya bekerja sama dengan Pemerintah Jerman," ucap Pj Gubernur Adhy.

Infografis MRT Era Baru Warga Jakarta
Infografis MRT Era Baru Warga Jakarta. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya