OJK Jatim Tangani 447 Pengaduan hingga Mei 2024, Kasus Perilaku Penagih Terbanyak

Giri juga menyatakan, stabilitas Industri Jasa Keuangan (IJK) di Jawa Timur tetap terjaga stabil dengan kinerja intermediasi yang kontributif, didukung oleh likuiditas yang memadai dan tingkat permodalan yang kuat.

oleh Tim Regional diperbarui 19 Jul 2024, 07:02 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2024, 07:02 WIB
Ilustrasi OJK
Ilustrasi OJK (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Kantor OJK Regional 4 Jawa Timur Giri Tribroto menyatakan, pihaknya melalui Aplikasi Portal Pelindungan Konsumen (APPK), telah menangani 447 pengaduan dari konsumen Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) sejak Januari hingga 31 Mei 2024,

Dari total 447 pengaduan, selesai 420 dan 27 dalam proses. Adapun jenis permasalahan yang paling banyak diadukan mengenai perilaku petugas penagihan (65,62 persen), penyalahgunaan data pribadi (9,17 persen), restrukturisasi/relaksasi kredit/pembiayaan/pinjaman (8,31 persen), fraud eksternal (penipuan, pembobolan rekening, skimming cyber crime) (8,02 persen) dan sistem layanan informasi keuangan (4,58 persen).

"Dalam upaya penanganan isu pelindungan konsumen dan untuk mendorong pemerataan literasi dan inklusi keuangan, OJK akan terus melakukan program literasi dan inklusi keuangan secara masif," ujar Giri, Kamis (18/7/2024).

Dia menambahkan hingga periode Juni 2024, OJK Jatim telah melaksanakan pemeriksaan market conduct kepada PUJK yang berkantor pusat di Surabaya Jawa Timur secara sampling dan juga melaksanakan 124 kegiatan edukasi keuangan yang menjangkau 19.159 orang peserta dari berbagai kalangan diantaranya pelajar, mahasiswa, UMKM, dan Perempuan.

Giri juga menyatakan, stabilitas Industri Jasa Keuangan (IJK) di Jawa Timur tetap terjaga stabil dengan kinerja intermediasi yang kontributif, didukung oleh likuiditas yang memadai dan tingkat permodalan yang kuat.

Dia mengatakan, perkembangan Pasar Modal dan Bursa Karbon (PMDK) di tengah volatilitas pasar keuangan, tekanan capital outflow akibat pelemahan nilai tukar, serta ketidakpastian perekonomian global, pasar modal masih menunjukkan perkembangan yang baik.

 

Jumlah Single Investor Identification Meningkat

20151104-OJK Pastikan Enam Peraturan Akan Selesai Pada 2015
Petugas saat bertugas di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sampai April 2024 jumlah Single Investor Identification (SID) Saham meningkat menjadi 748.571 atau tumbuh 21,17 persen (yoy), SID Surat Berharga Negara (SBN) meningkat menjadi 144.740 SID atau tumbuh 20,16 persen (yoy), dan SID Reksadana meningkat menjadi 1.574.884 SID atau tumbuh 16,80 persen (yoy).

Posisi April 2024, nilai transaksi saham di Jawa Timur sebesar Rp 21,28 triliun atau meningkat 45,32 persen dibandingkan posisi yang sama tahun lalu. Sedangkan jumlah kepemilikan saham tercatat sebesar Rp93,92 triliun atau meningkat 5,41 persen (yoy).

Di industri pengelolaan investasi, nilai penjualan reksadana dalam rupiah sampai dengan April 2024 tercatat sebesar Rp 1,53 triloun atau turun 22,06 persen (yoy). Namun demikian tercatat peningkatan jumlah investor institusi sebesar 3,18 persen dan jumlah investor perorangan sebesar 69,05 persen.

Sedangkan penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UMKM, hingga 30 April 2024 di Jawa Timur telah terdapat 27 Penerbit, 8.256 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp 38 miliar.

Infografis 7 Tips Bijak Gunakan Media Sosial. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 7 Tips Bijak Gunakan Media Sosial. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya