:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1339398/original/030363500_1473231921-pondok-indah.jpg)
Penyanderaan Pondok Indah terjadi 3 September 2016 di sebuah rumah mewah di Pondok Indah. Perampok yang berinisial AJS dan S menyandera, menyakiti, dan mengancam korban selama berjam-jam di dalam rumah, sampai akhirnya polisi datang untuk menyelamatkan Asep sekeluarga. Kasus ini mendapat atensi dari para pejabat kepolisian. Antara lain Kapolda Metro Jaya Irjen Moechgiyarto, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Tubagus Ade Hidayat, Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul, dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Awi Setiyono.
Perampokan Direncanakan di Hotel
Kasus perampokan rumah mewah dan penyanderaan di Pondok Indah ditangani Reserse Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Selatan.
Berdasarkan penyelidikan mendalam, polisi mendapat informasi bahwa para perampok sempat melakukan pertemuan di sebuah hotel di Jakarta Selatan sebelum melancarkan aksi.
"Kita periksa tujuh orang. Dua tersangka, lima saksi, dan ini setiap waktu ada perkembangan yang signifikan," kata Awi.
Pelaku Pakai Pistol "James Bond"
Polisi menyita sepucuk senjata api laras pendek jenis walter beserta beberapa butir peluru AK 43 kaliber 7,65, dan peredam bunyi letusan dari tangan kedua tersangka Penyanderaan Pondok Indah.
Beberapa barang bukti tersebut ditemukan polisi di lokasi perampokan, Pondok Indah, dan rumah kontrakan tersangka, Villa Ilhami, Tangerang Banten, Sabtu, 3 September 2015 malam.
"Yang ditemukan waktu Sabtu malam itu senjata jenis walter. Kita temukan di lemari baju tersangka, juga peredam serta beberapa butir peluru 43 kaliber 7,65," ujar mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur ini.
Pelaku Pernah Jadi Pengawal Korban
Salah satu perampok, yang juga diduga sebagai aktor intelektual perampokan, AJS mengaku kenal dengan korbannya. Fakta yang sedang dikonfirmasi kebenarannya oleh polisi adalah pengakuan AJS bahwa ia pernah mengawal korban semasa masih menjadi pejabat di ExxonMobil selama lima bulan.
AJS mengaku merupakan salah satu anggota keamanan ExxonMobil selama kurun waktu 2010 hingga 2016. Namun, Asep mengaku tak pernah kenal dengan pelaku.
"Pengakuan korban tidak kenal, pengakuan tersangka kenal. Fakta hukumnya bahwa tersangka menyatakan pernah bekerja di ExxonMobil. Dia mengakui kerja sejak 2010 sampai 2016. Ini harus dikonfirmasi juga sama Exxon. Ini Exxon juga kita panggil," terang Awi
Â

Berita Terbaru
Agnez Mo Diduga Sedang Sindir Kasus Royalti Lagu, Ikuti Tren Dance Kendrick Lamar yang Sedang Viral
Daftar 10 Hewan dengan Gigitan Terkuat, Siap-siap Kaget dengan Nomor 1
Bandung Zoo Buka Seleksi untuk Jadi Orangtua Asuh Bayi Orangutan Berusia 2 Bulan
Hati-Hati, Berniat Baik tapi kalau Begini Ada Bahaya Keburukan Terselubung Kata Gus Baha
11 Idol K-Pop Cewek Jadi Model Video Klip Artis Lain, Karina Muncul di MV G-Dragon
Jelang Kongres ke-6 Demokrat, AHY Kumpulkan 38 Ketua DPD Provinsi
Bacaan Doa Ziarah Kubur Singkat, Lengkap dengan Urutannya
Memahami Arti dari Pemberian Gelar SPD, Berikut Pengertian, Jenis, dan Penulisan yang Benar
Apa Arti Cegil? Fenomena Bahasa Gaul yang Viral di Media Sosial
Tanpa Sabun, Ini Trik Jitu Membersihkan Blender yang Berkerak dengan 1 Bahan Alami
Arti "Poke" dalam Permainan Mobile Legends, Punya Beragam Arti dan Variasi Penggunaan
Lirik Lagu "Arti Kehidupan", Berikut Makna Mendalam di Balik Lagu Populer