Liputan6.com, Jakarta - PT Panasonic Gobel Indonesia secara resmi mengumumkan bahwa pihaknya telah menghentikan proses produksi TV plasma di Indonesia. Perusahaan yang bermarkas di Jepang itu mengklaim bahwa langkah ini terpaksa dilakukan karena permintaan TV plasma yang semakin menurun.
"Mulai bulan ini Panasonic sudah tidak akan lagi memproduksi TV plasma di Indonesia. Salah satu alasan yang membuat perusahaan mengambil keputusan ini adalah karena biaya produksi yang semakin meningkat," kata Erwin Lim selaku Product Manager TV Panasonic Gobal Indonesia, yang ditemui tim Tekno Liputan6.com di restoran Meradelima, Jakarta.
Selain itu, lanjut Erwin, permintaan akan TV plasma di Indonesia juga semakin menurun. "Konsumen di Indonesia sekarang lebih memilih TV LED karena selain harganya yang lebih terjangkau, kualitas gambarnya pun tak kalah bagusnya," tambahnya.
Erwin menyebut, di negara lain Panasonic sudah menghentikan produksi TV plasma sejak tahun lalu. Namun baru tahun ini pihaknya melakukan hal yang sama. Meski demikian, pengguna yang masih tertarik untuk membeli TV jenis ini, Panasonic masih menjualnya di pasaran.
"Meski kami sudah menghentikan proses produksi TV plasma, namun kami masih memiliki stok produk yang bisa dibeli konsumen di toko elektronik terdekat. Mengenai spare part, tak perlu khawatir karena hingga lima tahun ke depan kami masih menyediakannya," tambah Erwin lagi.
Apakah ini salah satu pertanda bahwa era TV plasma akan berakhir? Walaupun TV plasma makin sepi peminat dan Panasonic telah meninggalkan teknologi tersebut, LG Electronic menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki rencana untuk menghentikan produksi TV plasma.
Melalui penyataan resmi yang diterbitkan laman WhatHiFi, LG mengungkapkan TV plasma masih cukup populer di kalangan pelanggan karena menawarkan ukuran layar yang besar dengan harga kompetitif sehingga tetap menjadi bagian panting dari lini produk TV LG.
TV plasma mengalami masa-masa kejayaan pada periode 2004 hingga 2006. Saat itu plasma mengambil alih TV proyektor sebagai TV berukuran besar. Namun plasma mengalami masa sulit karena harganya tidak mampu turun dengan volume penjualan yang semakin merosot.
Era TV Plasma Akan Berakhir, Termasuk di Indonesia?
Permintaan akan TV plasma di Indonesia semakin menurun. Pasalnya, sekarang mereka lebih memilih TV LED.
diperbarui 14 Mei 2014, 12:40 WIBDiterbitkan 14 Mei 2014, 12:40 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 Jawa Tengah - DIYAsam Urat Tinggi? Coba Aneka Jus Ini
6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pakar Ungkap Manfaat Daun Bandotan untuk Rematik dan Cara Mudah Mengolahnya
Resep Jus Seledri untuk Kolesterol, Praktis dan Bisa Dikreasikan dengan Buah-buahan
Kalah dari Pasangan Korsel, Fikri/Daniel Runner Up Thailand Masters 2025
Restoran Steak Halal Satu-satunya di Jewel Changi Singapura Bakal Ditutup Permanen 1 Maret 2025
Pria Ditemukan Tewas di Kali Kembangan Jakbar, Diduga Menceburkan Diri
1 Dolar Berapa Rupiah dari Tahun 2020 ke 2025: Fluktuasi dan Faktor Pengaruhnya
Arti No Pork No Lard: Memahami Makanan Halal dan Bebas Babi
Hasil BRI Liga 1: 10 Orang Borneo FC Sikat PSS Sleman, Semen Padang Ditahan Malut United
Laba Bank OCBC Naik 19 Persen pada 2024, Nilainya jadi Segini
Cara Menggunakan Daun Sirih Cina untuk Wajah, Bahan Alami untuk Sehatkan Kulit
Rincian Transfer Marcus Rashford dari Manchester United ke Aston Villa, Bisa Dibeli Permanen Segini
Zelenskyy: 4 Orang Tewas dalam Serangan Rusia di Sekolah Kursk