Mengenal Skimming, Teknik Penipuan Kartu ATM

Kartu kredit atau debit juga tak lepas dari ancaman kejahatan. Ada teknik penipuan yang lebih canggih yang disebut skimming, apa itu?

oleh Dewi Widya Ningrum diperbarui 14 Mei 2014, 11:26 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2014, 11:26 WIB
Hacker
(foto: appsngizmo.com)

Liputan6.com, Jakarta - Di jaman serba modern seperti sekarang ini, melakukan pembayaran melalui transaksi online atau kartu kredit/debit dianggap lebih aman dan mudah daripada harus repot-repot membawa uang tunai karena beresiko dirampok.

Namun tahukah Anda, kartu kredit atau debit juga tak lepas dari ancaman kejahatan. Ada teknik penipuan yang lebih canggih dan berbahaya. Pelaku hanya perlu membeli sebuah perangkat yang harganya hanya berkisar US$ 50 di internet. 

Teknik penipuan ini dikenal dengan nama card skimming. Teknik penipuan seperti ini sebenarnya sudah sejak beberapa tahun lalu dilakukan.

Baru-baru ini ribuan nasabah PT Bank Mandiri Tbk diketahui menjadi korban kejahatan skimming. Demi keamanan, Bank Mandiri terpaksa memblokir kartu Automated teller Machine (ATM) nasabah yang menjadi korban dan selanjutnya diminta untuk mengganti kartu baru.

Apa itu card skimming?

Card skimming adalah tindakan pencurian informasi kartu kredit atau debit dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu kredit atau debit secara ilegal. Skimming adalah salah satu jenis penipuan phishing.

Pelaku bisa mendapatkan data nomor kartu kredit atau debit korban menggunakan metode sederhana seperti halnya fotokopi atau metode yang lebih canggih seperti menggunakan perangkat elektronik kecil (skimmer) untuk menggesek kartu lalu menyimpan ratusan nomor kartu kredit korban.

Tujuan pelaku melakukan penipuan ini adalah untuk mencuri rincian data sehingga mereka dapat mengakses rekening korban. Modus penipuannya biasanya dengan menggesekkan kartu kredit atau debit melalui card reader untuk merekam informasi dari strip magnetik kartu Anda.

Setelah pelaku berhasil 'membaca' kartu Anda, mereka nantinya dapat membuat kartu kloningan palsu dengan menggunakan data-data Anda. Tentu saja ini berbahaya, karena pelaku dapat menaikkan tagihan rekening Anda. Data yang berhasil direkam juga bisa dijual ke para scammer lain di pasar gelap. 

Card skimming juga merupakan salah satu cara bagi pelaku penipuan untuk mencuri informasi pribadi dan menggunakannya untuk melakukan penipuan identitas. Dengan mencuri informasi pribadi dan nomor rekening, pelaku dapat meminjam uang atau mengambil pinjaman dengan menggunakan nama Anda.

Selain di restoran atau bar, card skimming juga dapat terjadi di pom bensin dengan menggunakan perangkat card-reading pihak ketiga.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya