Begini Cara Penjual Menjajakan Ponsel Supercopy

Dalam melakukan strategi promosi, penjual biasanya memajang daftar tipe ponsel pintar dengan berbagai merek tertentu.

oleh Iskandar diperbarui 03 Jun 2014, 14:07 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2014, 14:07 WIB
Ilustrasi Ponsel Replika
Ilustrasi Ponsel Replika (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta - Dua tahun belakangan ini banyak bermunculan smartphone abal-abal yang sangat mirip dengan aslinya. Saking miripnya, ponsel itu disebut dengan istilah smartphone replika atau supercopy.

Menurut pantauan kami, kebanyakan penjual ponsel supercopy biasanya melakukan strategi promosi melalui pesan instan, bisa dari BBM atau WhatsApp yang disebar secara acak. Ada juga yang menjualnya melalui forum jual beli online.

Lalu, bagaimana sepak terjang mereka? Simak di slide berikutnya... 

NEXT

Ada Penjual Jujur dan Tidak

Dalam melakukan promosi, penjual biasanya memajang daftar tipe ponsel pintar dengan berbagai merek tertentu. Daftar ponsel yang tercantum disertai dengan spesifikasi lengkap dan banderol yang jauh lebih murah dibandingkan harga ponsel versi orisinal.

Beberapa penjual ada yang secara jujur menyebutkan bahwa produk yang ditawarkannya adalah supercopy dan ada juga penjual yang mengatakan bahwa produk yang dijajakan adalah asli, hanya saja itu merupakan ponsel black market atau produk yang dijual bukan melalui jalur resmi (ilegal).

NEXT

Harga Jauh Lebih Murah

Salah satu penjual yang berhasil tim Tekno Liputan6.com wawancarai adalah Andi (bukan nama sebenarnya). Ia mengaku, smartphone supercopy cukup diminati karena harganya yang jauh lebih murah dibandingkan produk aslinya.

Misalnya, Samsung Galaxy S5 yang ditawarkannya hanya seharga Rp 1,5 juta dan Samsung Galaxy Note 3 dibanderol Rp 2,4 juta. Padahal, Samsung secara resmi menjual Galaxy S5 seharga Rp 8,5 juta dan Galaxy Note 3 sekitar Rp 8 juta.

"Setiap menawarkan produk yang saya jajakan lewat jalur online, saya kasih tahu kalau barang itu adalah supercopy. Ada beberapa spesifikasi yang berbeda dengan aslinya," kata Andi melalui pesan instan BBM, Selasa (3/5/2014).

Namun karena harga yang ditawarkan lebih murah, ada saja konsumen yang membelinya. "Selain harganya murah, kualitas smartphone supercopy semakin hari semakin mirip aslinya. Makanya banyak konsumen yang mau beli," tambahnya.

NEXT

Beda Ponsel Supercopy dengan Yang Asli

Andi membeberkan, perbedaan ponsel supercopy dengan yang asli adalah terletak pada sistem operasi dan prosesor. Kamera yang ada, menurutnya sudah cukup bagus, namun foto yang dihasilkan agak terlihat pucat.

"Tampilannya sangat mirip, paling perbedaan yang mencolok ada pada sistem operasi, prosesor, dan kamera. Ditambah ada beberapa fitur yang hanya bisa dijalankan pada ponsel versi asli. Ibarat cewek tulen sama banci pasti beda," terang Andi sambil mengirimkan emoticon tertawa.

Untuk transaksinya sendiri, Andi baru akan mengirimkan barang kalau ada konsumen yang pesan. "Saya akan kirim barang kalau ada yang pesan. Semua produk yang saya jual disegel," tambah Andi lagi.

NEXT

Tidak Ada Garansi?
Soal garansi, Andi mengatakan hanya memberikan garansi selama satu bulan. "Soal garansi, saya berikan jaminan selama satu bulan. Lewat dari itu, jika ponsel yang dibeli tiba-tiba rusak, tidak bisa dikembalikan lagi," imbuhnya dengan tegas.

Dikatakannya, ada dua merek ponsel pintar supercopy yang ditawarkannya, yaitu Samsung dan iPhone. Menurutnya, dua merek ponsel besar itu banyak diminati konsumen, mungkin karena Samsung dan iPhone dikenal memiliki kualitas yang bagus.

Selain dua besar merek itu, Andy juga mengaku menjual BlackBerry supercopy, berbagai tipe baterai replika, dan ponsel lokal Andromax reject.

Baca juga:
Begini Cara Penjual Menjajakan Ponsel Supercopy
Fenomena Supercopy di Indonesia, Ponsel KW yang Banyak Dicari

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya