BlackBerry Belum Berminat Sambangi Tiongkok

BlackBerry memutuskan tidak akan melakukan ekspansi di Tiongkok, setidaknya untuk saat ini.

oleh Andina Librianty diperbarui 17 Nov 2014, 15:47 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2014, 15:47 WIB
John Chen: Smartphone BlackBerry Bakal Kembali Berjaya
Smartphone BlackBerry Passport menjadi penanda eksistensi perusahaannya di pasar smartphone.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai pasar smartphone terbesar di dunia, Tiongkok adalah peluang besar bagi para produsen. Namun BlackBerry memiliki penilaian berbeda karena memutuskan tidak akan melakukan ekspansi ke negara itu, untuk saat ini. 

Chief Executive Officer (CEO) BlackBerry, John Chen, tidak melihat Tiongkok sebagai opsi yang tepat untuk operasional perusahaan saat ini. Pernyataan ini disampaikan Chen kepada Reuters dalam sebuah kesempatan wawancara.

Sebaliknya, Chen lebih memilih pasar seperti Asia Selatan dan Asia Tenggara, di mana BlackBerry populer. Menurut Chen, terlalu lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan di Tiongkok.

Salah satu kendala utama di Tiongkok adalah soal keamanan informasi, yang menurut Chen telah menjadi bagian penting dalam perjalanan BlackBerry. 

Kendati mengakui Tiongkok adalah pasar yang terlalu besar untuk diabaikan, tapi dia khawatir ekspansi di dalam negeri membuat perusahaan harus berurusan dengan pemerintah terkait permintaan data konsumen. Jika demikian, kata Chen, BlackBerry nantinya harus bisa memberikan level keamanan yang diinginkan oleh otoritas Barat dan Tiongkok.

"Saya tidak ingin terjebak dalam penyamaan geopolitik," tuturnya seperti dilansir Cnet, Senin (17/11/2014). Namun Chen memastikan bahwa BlackBerry tidak menolak Tiongkok, dan akan terus melihat peluang perusahaan di negara tersebut.

Lebih lanjut, Chen sendiri sangat optimis dengan masa depan perusahaan. Pada awal bulan ini, dia mengatakan bahwa BlackBerry telah bertahan dalam keadaan tersulit, sehingga sekarang adalah saatnya melihat pertumbuhan. (din/dew

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya