Produksi Layar Safir, Apple Bangun Pabrik di Jepang?

Bekerjasama dengan Japan Dispay Inc, demi memenuhi pasokan layar safir, Apple berencana membuat sebuah pabrik baru.

oleh Denny Mahardy diperbarui 23 Feb 2015, 13:32 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2015, 13:32 WIB
Apple Mulai Kembangkan iOS 9?
Apa saja fitur dan perubahan yang akan ditampilan di iOS9?

Liputan6.com, Jakarta - Apple Inc. telah lama dikabarkan bakalan menghadirkan layar berlapis safir di setiap produk buatannya. Namun, perusahaan itu gagal melakukan investasi soal teknologi layar safir yang dilakukan bersama GT Advanced.

Meskipun harus mengalami kegagalan di fase kerjasama dengan GT Advanced, rupanya Apple masih belum kapok. Perusahaan yang berbasis di Cupertino itu dikabarkan tengah mempersiapkan investasi lain.

Rumor yang beredar menyebutkan Apple diam-diam sedang mempelajari kerjasama dengan perusahaan layar asal Jepang, Japan Dispay Inc. Langkah ini dilakukan demi memenuhi pasokan layar iPhone generasi mendatang dengan membuat sebuah pabrik baru.

Diungkap pertama kali di Wall Street Journal, seorang sumber menyebutkan pabrik hasil kerjasama itu rencananya bakalan beropasi pada tahun depan. Pihak Japan Display berharap Apple akan menanamkan investasi hingga 200 miliar yen atau sekitar US$ 1,7 miliar untuk proyek pabrik tersebut.

Dikutip Tekno Liputan6.com dari Reuters, Senin (23/2/2015), pabrik itu nantinya akan berlokasi di Ishikawa, Jepang. Japan Display sendiri sekarang sudah mempunyai sebuah pabrik di Mobara yang berlokasi di bagian tenggara Tokyo.

Pabrik di Mobara mampu membuat 50 ribu lembaran layar berukuran 1,5 x 1,85 meter untuk komponen layar iPhone dan produk lain. Diharapkan, pabrik baru di Ishikawa kelak dapat memiliki kapasitas yang lebih besar dari pabrik yang sudah beroperasi di Mobara.

Japan Display merupakan perusahaan gabungan dari pabrik layar beberapa vendor raksasa asal Jepang seperti Sony, Toshiba, dan Hitachi yang sempat terhimpit masalah keuangan.

Perjuangan keras yang dilakukan Japan Display, menjadikannya mampu meraih profit berkat meningkatnya permintaan komponen untuk produk-produk terkait Apple.

(den/isk)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya