Facebook Didesak Hapus Emoji 'Gemuk'

Kelompok aktivis Endangered Bodies menggelar petisi online di Change.org mengkritik Facebook.

oleh Andina Librianty diperbarui 09 Mar 2015, 20:17 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2015, 20:17 WIB
Ilustrasi Facebook (Mashable)
Ilustrasi Facebook (Mashable)

Liputan6.com, Jakarta Kelompok aktivis Endangered Bodies menggelar petisi online di Change.org untuk mengkritik Facebook. Endangered Bodies meminta Facebook untuk menghapus opsi status dan emoji 'feeling fat' dari pembaruan status. 

Saat berita ini ditulis, petisi itu sudah mendapatkan lebih dari 15 ribu tandatangan dari target 25 ribu. Endangered Bodies menilai status dan emoji tersebut seperti mengolok-olok orang-orang yang bertubuh gemuk, serta dapat melahirkan pikiran buruk.

"Ketika pengguna Facebook membuat status 'feeling fat', mereka mengolok-olok orang-orang yang merasa kelebihan berat badan, termasuk yang memiliki gangguan makan," jelas Endangered Bodies, seperti dilansir Mashable, Senin (9/3/2015).



Endangered Bodies menegaskan 'feeling fat' seharusnya tidak digunakan untuk menggambarkan perasaan. "Fat (gemuk) bukan sebuah perasaan. Gemuk adalah bagian alami dari tubuh kita, berapa pun beratnya. Semua tubuh pantas dihargai dan dilindungi," sambung Endangered Bodies.

Tak hanya melalui petisi, hastag #fatisnotafeeling juga digunakan untuk menggambarkan kekesalan mereka terhadap opsi pembaruan status Facebook tersebut.

Adapun Facebook melalui juru bicaranya mengatakan bahwa opsi 'feeling' yang ada saat ini di layanannya hadir dari berbagai masukan para pengguna.

"Orang-orang menggunakan Facebook untuk berbagi perasaan dengan teman-teman mereka dan saling mendukung. Salah satu opsi yang kami berikan adalah menambahkan 'feeling' ke postingan. Ada lebih dari 100 'feeling' yang kami tawarkan berdasarkan masukan dari pengguna," jelas juru bicara tersebut.

(din/dew)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya