Pajang Foto PM India di Daftar Penjahat, Google Minta Maaf

Google menegaskan, "Hasil pencarian tersebut sama sekali tidak merefleksikan opini Google."

oleh Adhi Maulana diperbarui 05 Jun 2015, 11:01 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2015, 11:01 WIB
PM India Narendra Modi dan Presiden AS Barack Obama
PM India Narendra Modi dan Presiden AS Barack Obama. (Reuters/Larry Downing)

Liputan6.com, Jakarta - Google melakukan kesalahan fatal dengan memajang foto Perdana Menteri India, Narendra Modi, dalam hasil pencarian daftar penjahat paling berbahaya di dunia. Parahnya lagi, foto Modi diposisikan di urutan pertama.

Atas kesalahannya itu, pihak Google telah secara resmi meminta maaf kepada Modi secara pribadi, maupun kepada otoritas Pemerintahan India.

"Kami (Google) meminta maaf atas kesalahan yang telah terjadi," tulis Google dalam pernyataan resminya.

Google juga menegaskan, "Hasil pencarian tersebut sama sekali tidak merefleksikan opini Google."

Menariknya, Modi bukanlah satu-satunya pesohor asal India yang masuk ke dalam hasil pencarian daftra penjahat terbesar di dunia. Di dalamnya juga ada Pejabat New Delhi, Arvind Kejriwal, pengacara Ram Jethmalani, buronan dunia bawah tanah Dawood Ibrahim, serta aktor Bollywood Sanjay Dutt yang sedang menjalani hukuman penjara sehubungan dengan ledakan di Mumbai tahun 1993.

"Terkadang, cara foto tersebut dideskripsikan di internet dapat memicu detail hasil pencarian yang mengejutkan. Kami sedang berusaha memperbaiki algoritma untuk menghindari hasil pencarian yang tidak diharapkan seperti ini," tambah Google seperti yang dikutip dari laman BBC, Jumat (6/5/2015).

Lucunya lagi, dalam hasil pencarian daftar penjahat paling berbahaya di dunia itu ditampilkan pula foto mantan Presiden Amerika Serikat (AS) George Bush dan pimpinan Libya Muammar Gaddafi.

(dhi/isk)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya