Foto Selfie Bakal Bisa Dipakai untuk Transaksi Kartu Kredit

Metode ini akan memudahkan pengguna membeli barang secara online menggunakan kartu kredit, dan menggunakan selfie sebagai aksesnya.

oleh Jeko I. R. diperbarui 04 Jul 2015, 08:18 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2015, 08:18 WIB
Selfie Bakal Dipakai Untuk Kode Transaksi Kartu Kredit
Metode ini akan memudahkan penggunanya mmembeli barang secara online menggunakan kartu kredit, namun menggunakan selfie sebagai aksesnya.

Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah terpikir oleh Anda bahwa selfie bisa menjadi suatu `akses` bagi sebuah transaksi? 

Langkah tersebut sedang dikembangkan oleh salah satu vendor kartu kredit, Mastercard. Mereka sedang menguji aplikasi terbaru yang nantinya dapat membuat para penggunanya menggunakan selfie ketimbang password, ketika membeli barang secara online dengan kartu kredit.

Laman Telegraph, Sabtu (4/7/2015), melansir bahwa untuk saat ini, semua konsumen Mastercard memakai sebuah sistem yang disebut SecureCode untuk memverifikasi identitas mereka ketika sedang berbelanja online. Ini tentunya akan membuat mereka memasukkan kode password ketika membeli sesuatu.

Bagaimanapun, banyak yang beranggapan bahwa penggunaan password tidak efisien. Seringkali pengguna kartu kredit lupa akan password-nya atau bahkan mengalami kejadian pencurian dan penyadapan password.

Hal ini membuat beberapa perusahaan teknologi dan juga vendor kartu kredit bereksperimen untuk mencari sebuah terobosan biometrik yang bisa menjadi cara baru untuk melakukan belanja online secara aman dan nyaman.

Nantinya, di aplikasi ini pengguna Mastercard akan lebih dulu mengambil selfie wajah mereka ketika ingin berbelanja online di checkout point tertentu. Dengan teknologi yang sudah dibuat, aplikasi ini akan melakukan konversi foto selfie ke dalam kode `1s` dan `0s` dengan menggunakan teknologi facial recognition.

Setelah `disulap` ke kode, langkah berikutnya adalah proses transmisi kode tersebut ke database Mastercard yang menyimpan foto penggunanya.

Foto penggunanya pun memiliki kode yang sudah di-setting sehingga kedua kode yang telah mengalami proses transmisi akan melakukan approval pembelian.

Ajay Bhalla, Executive Mastercard menjelaskan bahwa teknologi ini dibuat pihak Mastercard karena mereka ingin mengidentifikasi orang berdasarkan siapa mereka (tentunya dari wajah), bukan dari apa yang mereka ingat.

"Kami sudah terlalu banyak punya password yang harus diingat dan tentunya ini menjadi isu penting yang harus diperhatikan. Namun, dengan adanya tren selfie di generasi terbaru ini, kami pikir metode ini patut dicoba," tambahnya.

Sejauh ini, Mastercard masih mengembangkan aplikasi tersebut. Bahkan, mereka juga telah melakukan uji coba kepada 500 pelanggan dan akan meluncurkan metode ini di tahun depan.

Bagaimana menurut Anda, apakah selfie patut menjadi sebuah terobosan baru yang dapat mengganti posisi password ketika berbelanja online?

(jek/isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya