Ini Alasan Google Dirikan Alphabet

"Google bukanlah perusahaan konvensional. Kami tidak berniat untuk menjadi satu-satunya."

oleh Adhi Maulana diperbarui 11 Agu 2015, 11:00 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2015, 11:00 WIB
Koleksi Mobil Larry Page
(Foto: bornrich)

Liputan6.com, Jakarta - Google sejatinya telah teramat mapan sebagai perusahaan rakasasa berbasis internet. Namun, secara mengejutkan mereka mengumumkan restrukturisasi perusahaan dengan mendirikan Alphabet yang diposisikan sebagai induk perusahan.

Akan tetapi, bila melihat apa yang diungkapkan dua founder Google, Larry Page dan Sergey Brin, dalam posting blog mereka, barulah dapat dimengerti mengapa restrukturisasi perusahaan yang dilakukan ini bukanlah hal yang mengejutkan.

Dalam surat "wasiat" yang ditulis para pendiri Google 11 tahun lalu, Page dan Brin secara tegas menyatakan bahwa, "Google bukanlah perusahaan konvensional. Kami tidak berniat untuk menjadi satu-satunya."

Mereka juga menyebutkan bahwa Google akan terus "mencipta". Bahkan dalam surat itu dituliskan Google tak takut untuk selalu bertaruh di lini-lini bisnis baru yang mungkin terlihat spekulatif dan membahayakan bisnis utama mereka.

"Dari awal kami berdiri, kami selalu berusaha untuk berbuat lebih banyak dan melakukan hal-hal penting dengan sumber daya yang kami miliki," tulis Brin dan Page seperti yang dikutip dari laman Business Insider, Selasa (11/8/2015).

Menariknya, langkah spekulatif yang dilakukan Google ini justru mendapat animo positif dari khalayak. Setelah pengumuman restrukturisasi ini, saham Google justru melonjak naik sebanyak 5,8 persen dan disambut antusias oleh pasar.

Page juga menjelaskan bahwa perubahan ini akan membuat hal-hal lebih bersih dan lebih bertanggung jawab baik bagi Alphabet dan Google. "Struktur baru ini akan memungkinkan kami untuk tetap fokus yang luar biasa pada kesempatan yang luar biasa yang kita miliki dalam Google," ujarnya.

Alphabet sendiri akan membawahi seluruh lini bisnis Google. Google yang kini dipimpin oleh Sundar Pichai sebagai CEO akan menangani lini bisnis mesin pencari Google Search, iklan digital, Maps, YouTube, serta Android.

Sementara untuk lini bisnis lainnya yang berhubungan dengan riset dan investasi seperti Calico, Nest, Fiber, Google Ventures, Google Capital, dan proyek inkubator Google X akan dikelola langsung oleh Alphabet.

(dhi/isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya