Liputan6.com, Jakarta - Ambisi Uber untuk menjadi perusahaan ridesharing terbesar dunia tampaknya tidak main-main. Mengutip informasi dari Reuters, Jumat (15/1/2015), perusahaan yang dipimpin oleh Travis Kalanick ini mengungkapan bahwa pada Rabu, 13 Januari 2016, pihaknya telah menerima hampir US$ 2 miliar atau sekitar Rp 27 triliun pendanaan dari investor Tiongkok.
Pendanaan ini merupakan bagian dari putaran penggalangan dana baru bagi startup paling bernilai di muka bumi tersebut, yang juga membuat unit Uber di Tiongkok bernilai US$ 7 miliar.
Adapun entitas utama Uber global menerima sisa uang tersebut, meskipun perusahaan tidak menentukan berapa banyak yang dimiliki masing-masing unit. Rinciannya dilaporkan belum lama ini oleh media Tiongkok dan dikonfirmasi juru bicara Uber.
Investor Tiongkok yang sebelumnya belum terlaporkan meliputi China Minsheng Banking Corp, pengembang real estate China Vanke Co Ltd, dan China Broadband Capital.
Baca Juga
Investor lainnya termasuk HNA Group Co Ltd, induk dari Hainan Airlines Co Ltd, China Taiping Insurance Holdings Co Ltd, China Life Insurance Co Ltd, Guangzhou Automobile Group Co ltd, dan CITIC Securities Co Ltd.
Untuk diketahui, di tengah pasang surut sepanjang 2015, Uber mengakhiri tahun 2015 dengan total melayani 1 miliar tumpangan.
Perusahaan yang berbasis di San Francisco tersebut, dalam sebuah tulisan di blog, mengatakan bahwa sepasang pria-wanita di London mencatatkan tumpangan ke-1 miliar pada malam natal kemarin.
(Why/Isk)