Bos XL: Beli Frekuensi 2,1 GHz, Kami Gak Perlu Jual Menara Lagi

Pihak XL Axiata mengaku jika XL memenangkan tender blok 3G di 2.100 MHz, XL tidak akan menjual sisa aset menaranya demi membayar frekuensi.

oleh Corry Anestia diperbarui 29 Mar 2016, 16:28 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2016, 16:28 WIB
XL Jual Menara
Direktur Keuangan XL Axiata, Mohamed Adlen (tengah) saat memaparkan penjualan 2.500 menara ke PT Protelindo. (Corry Anestia/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Operator seluler PT XL Axiata Tbk (XL) baru saja melepas aset menara sebanyak 2.500 unit ke PT Protelindo. Dana Rp 3,56 triliun dari hasil lego menara tersebut akan digunakan untuk membayar utang perusahaan. 

Ini menjadi salah satu upaya anak usaha Axiata Group Berhad ini untuk menstabilkan neraca keuangannya.

Direktur Keuangan XL Axiata, Mohamed Adlan, menyebutkan bahwa fundamental keuangan XL kini kian membaik. Bahkan XL meyakini keuangannya mencukupi di tengah-tengah kondisi ekspansi pembangunan jaringan 4G

"Belanja modal tahun ini sebesar Rp 7 triliun seluruhnya digunakan untuk membangun jaringan, kebanyakan untuk 4G dan fiber (serat optik)," ungkapnya ditemui di Menara Prima, di Jakarta, Selasa (29/3/2016). 

Perusahaan juga meyakini bahwa cash flow-nya mencukupi untuk membayar lisensi frekuensi blok 3G apabila XL memenangkan tender. Operator dengan 41,9 juta pengguna ini 'kekeuh' untuk tidak melakukan pinjaman lagi. 

"Kami tidak perlu jual sisa menara kami sebanyak 4.000 unit untuk itu (bayar frekuensi), apalagi pinjaman. Kami masih ada belanja modal Rp 7 triliun dan EBITDA kami Rp 9 triliun, masih mencukupi," ungkapnya. 

Sekadar diketahui, saat ini di spektrum 3G di 2,1 GHz masih tersisa dua blok lagi dengan masing-masing blok selebar 5 MHz. Pemerintah sendiri akan segera menggelar tender 2,1 GHz tahun ini. 

(Cas/Isk)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya