Penemu Golongan Darah Muncul di Google Doodle Hari Ini

Karl Landsteiner penemu golongan darah, A, B, dan O muncul dalam bentuk animasi Google Doodle sebagai peringatan hari jadinya

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 14 Jun 2016, 12:23 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2016, 12:23 WIB
Google Doodle
Karl Landsteiner, penemu golongan darah yang muncul di Google Doodle hari ini (sumber: google.com)

Liputan6.com, Jakarta - Seperti biasa, laman utama pencarian Google selalu dihiasi animasi untuk memperingati tokoh atau peristiwa penting.

Kali ini, Google Doodle menampilkan gambar seorang pria dengan daftar nama golongan darah di sebelah yang membentuk kata Google.

Namun, sebenarnya siapa pria tersebut? Dikutip dari laman CNET, Selasa (14/6/2016), pria yang hari ini muncul di laman pencarian Google adalah seorang ahli biologi asal Austria bernama Karl Landsteiner.

Ia adalah orang yang yang pertama kali menemukan sistem penggolongan darah. Landsteiner yang tutup usia pada Juni 1943 ini, berulang tahun pada 14 Juni yang diperingati Google tahun ini. 

Penemuannya menjadi salah satu gebrakan yang mengubah dunia kedokteran saat ini, terutama soal transfusi darah. Sebenarnya, transfusi darah sudah ada sejak abad 17, tapi ketika itu belum ada sistem yang membuatnya aman dilakukan.

Banyak penerima transfusi darah yang kemudian meninggal setelah melakukan proses tersebut. Salah satu penyebabnya adalah sistem imun darah manusia menolak darah yang diterima.

Baru di abad 19, ada perubahan dalam proses transfusi darah. Saat itu beberapa proses transfusi darah berjalan sukses, meskipun tak sedikit yang masih menemui kegagalan. 

Untuk itu, ketika Landsteiner berhasil mengidentifikasi golongan darah A, B, dan O, membuat transfusi darah lebih aman. Bahkan, sampai saat ini sistem golongan darah yang ditemukannya masih terus digunakan.

Atas temuannya tersebut, ia menerima hadiah Nobel di bidang kedokteran pada 1930. Selain golongan darah, pria keturunan Yahudi ini juga berhasil mengembangkan temuan lain di bidang kesehatan.

Ia bersama seorang fisikawan, ErwinPopper, berhasil mengisolasi virus penyebab polio pada 1908. Setelah penelitian lebih dari satu dekade mengenai imunitas dan antibodi, ia berhasil membuat vaksin dari penyakit tersebut.

(Dam/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya