Samsung Akan Sematkan Iris Scanner di Ponsel Kelas Menengah

Setelah memperkenalkan iris scanner pada Galaxy Note 7, Samsung bakal menghadirkan teknologi baru ini ke perangkat mid-range nya, mengapa?

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 05 Agu 2016, 16:37 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2016, 16:37 WIB
Samsung Galaxy Note 7
Samsung Galaxy Note 7 Iris Scanner (Sumber:Mirror)

Liputan6.com, Jakarta - Samsung baru saja meluncurkan phablet Galaxy Note 7. Berbeda dengan Galaxy Note sebelumnya, raksasa perusahaan teknologi asal Korea Selatan ini menanamkan teknologi iris scanner pada Galaxy Note 7.

Phablet yang dibanderol Rp 10,7 juta itu pun jadi perangkat pertama Samsung yang memiliki fitur pemindai mata. Selanjutnya Samsung bakal mengusung teknologi ini ke smartphone lainnya.

Informasi yang Tekno Liputan6.com kutip dari Ubergizmo, Jumat (5/8/2016), berdasarkan pernyataan Presiden Samsung DJ Koh, teknologi iris scanner tak terbatas pada ponsel flagship perusahaan saja, namun juga akan diluncurkan ke perangkat kelas menengah atau mid-range.

"Dengan pemotongan biaya, iris scanner bisa saja disematkan pada smartphone model mid-end. Sebab, ada pandangan bahwa keamanan perangkat Android lebih rendah dibandingkan pesaing," ujar Koh.

Oleh karena itu, ke depan pihaknya ingin memperluas keamanan software pada perangkat Samsung dan menghapus kesan bahwa Android tak aman.

Ia menambahkan, saat ini teknologi iris scanner merupakan cara tepat untuk mengamankan perangkat Android. Bahkan, Koh menyebut perusahaan punya rencana besar mengembangkan teknologi ini.

"Kami tak menyematkan iris scanner pada model flagship hanya sekadar untuk membuka kode keamanan. Dalam jangka panjang, kami berencana untuk menghubungkannya dengan berbagai aplikasi pihak ketiga," katanya.

Salah satunya adalah untuk mobile banking. Koh menjelaskan, iris scanner nantinya bisa dipakai sebagai kode keamanan untuk transaksi besar. Kini teknologi iris scanner sudah dipergunakan oleh bank besar di beberapa negara.

Sebelum diaplikasikan, teknologi iris scanner sendiri dikembangkan selama tiga tahun di divisi riset dan pengembangan Samsung. Meski bukan perusahaan pertama yang menggunakan teknologi ini, Samsung berambisi mempopulerkannya dalam berbagai ponselnya di masa yang akan datang. 

(Tin/Ysl)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya