Alat Komunikasi Tempur Buatan Anak Bangsa Ini Dipakai TNI AD

Bila dulu lebih mengandalkan produk asing dalam alat utama sistem persenjataan, kini PT. Len Industri mulai produksi alutsista dalam negeri.

oleh Muhammad Sufyan Abdurrahman diperbarui 15 Agu 2016, 13:15 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2016, 13:15 WIB
Menhan Ryamizard Ryacudu
Menhan Ryamizard Ryacudu (kiri) tengah mengamati demo dan proses produksi LenVDR10-MP di PT Len Industri Desember 2015 lalu. (Sumber: Istimewa)

Liputan6.com, Bandung - Di bulan proklamasi ini, sudah seharusnya spirit kemandirian digelorakan, termasuk dalam alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Sudah jadi rahasia umum, alutsista Indonesia banyak bertumpu kepada produk asing sehingga kerahasiannya mengkhawatirkan. Salah satu alutsista yang sudah mampu diproduksi sendiri adalah alat komunikasi (Alkom) jenis manpack produksi PT Len Industri, Bandung.

Manager Humas PT Len Industri Donny Gunawan mengatakan, pihaknya sudah sejak lama melakukan pengembangan produk radio militer dari tahun 2001 melalui Unit Bisnis Elektronika Pertahanan dan Divisi Pusat Teknologi & Inovasi dengan melibatkan Kementerian Ristek, Kementerian Pertahanan, BPPT hingga Lembaga Sandi Negara.

"Kami mengirimkan Alkom manpack radio VHF sebanyak 734 unit, berikut perlengkapan pendukungnya untuk TNI Angkatan Darat. Manpack tipe Len VDR10-MP akan dikirim ke semua batalyon di Indonesia dari Aceh hingga Papua, kami juga sudah melatih para tentara yang akan menjadi user di 13 Kodam TNI Angkatan Darat," katanya kepada tim Tekno Liputan6.com di Bandung, akhir pekan lalu,

Menurut dia, Len VDR10-MP memiliki beberapa kelebihan seperti sistem komunikasi digitalnya didesain dan dibuat sendiri algoritmanya oleh Len. Baik transec (transceiver security) maupun comsec (communication security) telah dikembangkan sendiri sejak lama oleh teknisi Len, sehingga keamanan data terjamin dibandingkan menggunakan produk luar. 

"Dari sisi transec, LenVDR10-MP sudah menerapkan teknologi hopping 100 hop/sec, artinya dalam 1 detik komunikasi terjadi perubahan frekuensi 100 kali. Sedangkan dari segi comsec, LenVDR10-MP telah menggunakan enkripsi data berbasis AES 128," katanya.

Selain itu, proses produksi radio tersebut sudah menggunakan mesin SMT (Surface Mount Technology) yakni teknologi terkini yang digunakan memasangkan komponen elektronika ke permukaan PCB.

Dengannya, peralatan atau gadget elektronik saat ini sudah dapat didesain dengan ukuran lebih kecil karena mesin SMT memiliki kemampuan memasangkan komponen chip berukuran sangat kecil hingga 0,4mm X 0,2mm (Chip SMD resistor 0402) dengan kecepatan sangat tinggi.

Karenanya, kata Donny, LenVDR10-MP selain aman, juga memiliki tingkat kandungan lokal sangat tinggi. Mulai dari segim mekanikal, seperti casing dan tas, semuanya dilakukan secara mandiri dan sepenuhnya dipasok oleh mitra dalam negeri.

"Radio ini juga sebelumnya telah disertifikasi Dinas Penelitian dan Pengembangan Mabes Angkatan Darat. Radio terakhir yang kami kirim adalah bentuk penyempurnaan dari masukan user agar kualitasnya makin setara dengan produk manpack buatan luar negeri," tutupnya

(Msu/Ysl)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya