Liputan6.com, Jakarta - Bersama Taiwan dan Thailand, Data Science Indonesia menggelar kompetisi Asia Open Data Hackathon.Â
Asia Open Data Hackathon mengusung konsep kompetisi pembuatan aplikasi web dan mobile yang memanfaatkan keterbukaan data sebagai bentuk inisiatif dalam bidang digital humanities. Masing-masing negara menentukan tema permasalahannya sendiri.
Indonesia membuat tantangan untuk menciptakan inovasi dalam konteks kesenian dan kebudayaan (art & culture). Adapun Thailand akan memberi tantangan untuk memberi solusi atas isu yang berkaitan dengan agrikultur, sedangkan Taiwan akan mengatasi masalah di bidang layanan publik.
Mewakili Data Science Indonesia, Wimi Sartika selaku Project Manager Asia Open Data Hackathon yang bekerja sama dengan Koalisi Seni Indonesia mengharapkan, kompetisi ini dapat mengatasi permasalahan kesenian terkait hak cipta seni dan budaya, kebebasan seniman dalam berekspresi, serta peningkatan regulasi dan kualitas pengarsipan data seni dan budaya di Indonesia yang lebih baik.
Kudo Teknologi Indonesia menjadi startup yang mendukung penuh kompetisi bergengsi ini. CEO dan Co-Founder Kudo Teknologi Indonesia, Albert Lucius, hadir sebagai salah satu juri dalam kompetisi Asia Open Data Hackathon. Latar belakang pengalaman kerja di Goldman Sachs, BCG dan Apple telah memperkaya pengetahuan Albert di bidang finansial, market product, dan teknologi.
Baca Juga
Albert mendapatkan gelar sarjana dan master pada jurusan computer science di Illinois Urbana – Campaign, dengan predikat lulusan terbaik untuk jurusan user interaction product and data analysis specialization. Ia juga meraih gelar MBA dari Haas School of Business di Berkeley. Oleh karena itu, Albert menjadi salah satu juri dengan kualitas terbaik untuk turut mendukung Asia Open Data Hackathon.
Pelaksanaan Asia Open Data Hackathon telah dimulai sejak tanggal 1 Juli hingga 4 Agustus untuk registrasi peserta. 33 tim dari seluruh penjuru Indonesia telah mendaftar, dan 15 tim telah diseleksi sebagai semifinalis.
Pada 10 Agustus, panitia mengumumkan 5 tim terbaik yang berhak untuk masuk final. Babak Final Asia Open Data Hackathon diselenggarakan di Headquarters Kudo Teknologi Indonesia, Kudoplex 2, Jakarta Selatan pada 14 Agustus 2016.
Di babak final ini, 5 tim tersebut mempresentasikan hasil dari aplikasi mobile atau web yang telah dirancang secara live bersamaan dengan ke 5 tim lainnya dari Thailand dan Taiwan. Kompetisi ini menyediakan total 25 juta rupiah bagi para pemenang pertama dan kedua regional Indonesia, dan masing-masing team leader akan berangkat ke Thailand untuk mengikuti Asia Pacific Open Data Summit pada 7 September 2016.
Selain Kudo, Telkom Indonesia dan Indihome Fiber juga turut mendukung Asia Open Data Hackathon. DSI juga bermitra dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Satu Data Indonesia, Koalisi Seni Indonesia (KSI), Grafik Indonesia, dan Indonesian Visual Art Archives (IVAA) sebagai penyedia data terbuka.
(Why/Isk)