Lenovo Pastikan Tak Bakal Garap Perangkat Windows Phone

Menurut COO Lenovo, OS Windows Phone tak lagi akan hadir di banyak perangkat di masa depan.

oleh Jeko I. R. diperbarui 06 Okt 2016, 20:00 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2016, 20:00 WIB
Lenovo Berlin
#LenovoLaunch di Berlin. (Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat)

Liputan6.com, California - Spekulasi seputar Lenovo bakal merilis smartphone dengan sistem operasi (OS) Windows Phone memang sudah cukup lama berhembus. Kini, 'lagu lama' itu kembali mencuat ke permukaan.

Sekarang, Lenovo justru mengklaim bahwa mereka tidak akan menggarap smartphone dengan OS Windows Phone.

Sebagaimana disampaikan Lenovo di laman Ubergizmo, Kamis (6/10/2016), pernyataan tersebut terlontar langsung dari Chief Operator Officer Gianfranco Lanci dalam perhelatan Canalys Channel Forum 2016 yang diadakan belum lama ini.

Lanci mengatakan, Lenovo memang tidak pernah ada rencana untuk menggarap Windows Phone. Bahkan, menurutnya OS buatan Microsoft tersebut tidak dapat lagi mendukung banyak smartphone lagi di masa depan.

“Tidak pernah terbesit satu pun rencana kami ingin menggarap smartphone dengan OS Windows Phone. Fokus kami sekarang kini adalah ingin mengembangkan perangkat Android dengan ekosistem yang lebih luas dan mendukung kebutuhan pengguna,” jelas Lanci.

Microsoft sendiri sejauh ini tidak membeberkan perangkat high-end mana yang didukung OS Windows.

Satu-satunya seri flagship dengan OS Windows Phone yang dirilis pada tahun ini oleh Microsoft adalah Lumia 950.

Microsoft dengan smartphone Lumia-nya sempat mengalami penurunan 2,3 juta unit pada tahun ini. Penjualan tersebut turun 73 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu, di mana mereka mampu menjual 8,6 juta unit smartphone Lumia.

Microsoft berdalih, hal tersebut disebabkan perubahan strategi dalam bisnis smartphone-nya. Strategi yang dimaksud di antaranya adalah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap banyak karyawan Nokia dan mulai membuat aplikasi kelas pertama untuk Android dan iPhone.

"Penurunan pendapatan sebesar 11 persen menjadi US$ 248 juta disebabkan oleh pengumuman tentang perubahan strategi bisnis smartphone," jelas Microsoft dalam keterangan resmi seperti dikutip dari Business Insider.

(Jek/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya