Liputan6.com, California - Siapa bilang smartphone jadi 'obat' pembunuh waktu yang bisa menghilangkan stres? Buktinya, sebuah riset terbaru dari perusahaan Deloitte mengungkap bahwa penggunaan smartphone berlebihan ternyata bisa memicu 'mood swing'.
Seperti dikutip dari Mirror pada Selasa (11/10/2016), selain dapat memicu perubahan suasana hati yang tak tentu, terlalu sering menggunakan smartphone juga dapat menganggu produktivitas, daya ingat, dan bahkan merusak aktivitas seksual.
"Salah satu efek riskan menggunakan smartphone terus-terusan adalah kesehatan mental kita," kata David Brudo, peneliti media sosial dan psikolog.
Baca Juga
Lebih lanjut, "Ada banyak alasan kita bisa sering buka smartphone. Kita pun sering multitasking, kadang buka email, SMS, medsos, lalu streaming. Itu terus dilakukan berulang-ulang."
Diungkap Brudo, "Pada saat yang bersamaan, tubuh kita saat itu memproduksi hormon cortisol dan adrenalin yang ternyata dapat memicu stres dan mood swing. Ini bisa menstimulasi otak kita dan memecah konsentrasi."
Padahal, kata Brudo, untuk tetap produktif dengan suasana mood yang stabil, solusinya sangat mudah. "Jangan ketergantungan smartphone. Kamu tidak perlu mengecek smartphone tiap menit. Kalau perlu, silent smartphone-mu," tambahnya.
Solusi tersebut, dijuluki Brudo sebagai "Digital Detox", yaitu membatasi diri kita dari teknologi, terlebih pada konsumsi internet via smartphone.
Dengan mengatur kadar penggunaan smartphone, manusia akan lebih disiplin dan perlahan akan 'lepas'--tak terikat dari perangkatnya.
"Tentukan goal yang clear. Misalnya, kamu bisa cek smartphone-mu 30 menit sekali, atau dua kali sehari. Kamu juga perlu menyimpannya jika perlu. Niscaya, suasana hati akan lebih baik dan membuat hidupmu lebih ringan,” pungkasnya.
(Jek/Cas)