Liputan6.com, Jakarta - Tak hanya ingin memperkuat dominasinya di negeri sendiri, platform analitik & monitoring media sosial dan digital asal Indonesia, Sonar mengumumkan bahwa mereka akan mengembangkan layanannya di negara lain.
Sebagai langkah awal, Sonar akan menyambangi Filipina, dan segera memulai ekspansi pasar baru di Singapura, Malaysia, dan Australia.Â
Platform Sonar sendiri dapat memahami apa yang sedang dipikirkan dan dirasakan pasar secara online. Alhasil, akan memudahkan para pebisnis dan perusahaan untuk memformulasikan strategi pemasaran dan menjangkau publik.
"Setelah menguasai pasar di Nusantara, Sonar ingin menjadi pemimpin pasar di bidang analitik data sosial di Asia dan Timur Tengah pada 2021. Kami tengah berencana membangun pasar di Filipina, dan kemudian dikembangkan ke Malaysia, Singapura, dan Australia pada tahun 2017," kata Founder dan CEO Sonar, Amien Krisna melalui keterangan resminya, Rabu (19/10/2016).
Menurut Krisna, dengan bantuan Sonar, perusahaan bisa menemukan persepsi internet terhadap mereka, melakukan riset pasar langsung, dan menemukan tren yang sedang hangat. Ia menyebut, jumlah data sosial lokal dan mancanegara yang besar sangat mustahil untuk digarap secara manual.
"Saya memulai sebagai developer pada 2002, bekerja untuk situs eCommerce dan games yang mulai bermunculan saat itu. Saya belajar banyak hal dalam waktu singkat, bukan hanya hal teknis, namun juga bisnis ‘digital’ yang belum terkenal waktu itu," ungkap Krisna.Â
Baca Juga
 Ia lalu menjelaskan bagaimana karirnya sebagai freelance membantu membangun agensi perancangan dan pengembangan web yang pada akhirnya mendapatkan exit dengan bergabung bersama perusahaan periklanan digital.
"Saya mengumpulkan ilmu yang saya pelajari dari perusahaan-perusahaan tersebut, dan pada akhirnya mengembangkan versi awal platform Sonar pada 2013", tambahnya.
Krisna mengungkapkan, produknya cukup beruntung karena telah diadopsi cukup awal oleh pemain besar di Indonesia seperti XL Axiata, Heineken (Multibintang Indonesia), dan lainnya ketika memulai Sonar pada Januari 2014.
Semenjak diluncurkan, Sonar memiliki beberapa klien perusahaan besar di Indonesia, seperti Heineken dan Goodyear. Sonar juga bekerjasama dengan Twitter, Facebook, lebih dari 80 media-media, lima forum besar, Instagram, serta blog pada Blogspot dan Wordpress.
"Kami ingin menjadi ‘orang lokal’ dalam setiap pasar yang kami hadirkan. Secara lokal, kami percaya bahwa kami merupakan platform yang paling maju, karena berbasis teknologi, memiliki algoritma yang lebih cepat dan akurat, serta siap untuk berkembang," pungkas Krisna.
Ia menyebut bahwa kebanyakan pemain lokal merupakan bisnis berbasis konsultasi dan prosesnya manual. Di pasar internasional, Sonar berkompetisi dengan perusahaan seperti Brandtology, Radian6 milik Salesforce, dan Sysomos.Â
Kelebihan Sonar, menurut Krisna, adalah kemampuannya untuk beradaptasi dan memahami pasar lokal dengan lebih cepat dan efisien.
(Isk/Cas)