Liputan6.com, Jakarta - Smart City merupakan lahan empuk untuk mengembangkan proses digitalisasi secara menyeluruh bagi masyarakat. Maka itu, XL menganggap gagasan Smart City sangat potensial, karena dapat mempermudah aktivitas sehari-hari dengan solusi digital yang terintegrasi bersama teknologi Internet of Things.
Sebagai langkah konkret untuk mengokohkan pembangunan Smart City di kota-kota di Indonesia, XL menggelar kompetisi "Smart Digitizing Your City 2016" pada September 2016 lalu. Kompetisi ini mengajak generasi milenial untuk berinovasi menciptakan solusi digital demi membangun Smart City lebih baik lagi ke depannya.
Kini, kompetisi Smart Digitizing Your City 2016 telah mencapai tahap final dan tiga juara terbaik pun diumumkan. Juara pertama jatuh pada Anak Agung dari Institut Teknologi Sepuluh November dengan inovasi aplikasinya bernama "Safety Parking", lalu juara kedua diperoleh Qonita Haula dari Universitas Gadjah Mada dengan terobosan aplikasi yang ia rancang bernama "TransApp".
Advertisement
Sementara juara ketiga diraih oleh Muhammad Ali Fikri dari Institut Teknologi Sepuluh November dengan situs "Taponesia (Tanam Pohon untuk Indonesia)". Ketiga pemenang tersebut mendapatkan uang tunai dengan total puluhan juta rupiah, serta berhak mengikuti program XL XmartCity, yakni mereka akan mendapatkan dukungan utuh dari XL untuk mengembangkan solusi tersebut di kota asalnya.
Baca Juga
Selain juara, para finalis yang datang dari berbagai kampus di berbagai kota termasuk Aniza Azizah (ITB/Bandung), Azzura Yushara (Universitas Syiah Kuala/Banda Aceh), Eksan Anggara (Stikes Surya Global/Yogyakarta), I Gde Agus SN (Telkom University/Bandung), Ihsan Fikri (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya), Mutia F Putri (Universitas Sriwijaya/Palembang), Shierly Saraswati (ITS/Surabaya), dan Muhammad Wiryo (UI/Depok).
Meski XL mengumumkan tiga juara terbaik, para peserta lainnya juga akan tetap memiliki kesempatan masuk ke dalam inkubator startup yang dimiliki XL.
Masing-masing solusi yang dipresentasikan oleh para peserta nanti akan kembali ditinjau ulang XL sebelum akhirnya bisa diimplementasikan ke kota-kota yang memiliki kebutuhan yang sesuai dengan solusi tersebut.
Chief Corporate Affairs Officer XL, Eka Bramantya Danuwirana mengatakan bahwa antusiasme para peserta mengikuti kompetisi ini sangat besar. Dari kompetisi tersebut, para generasi milenial ini memiliki banyak ide dan gagasan brilian dalam mengaplikasikan teknologi digital di kehidupan sehari-hari.
"Melalui kompetisi ini, mereka mendapatkan saluran untuk mengeksplorasi potensi teknologi digital yang sangat besar itu guna mencari solusi bagi problem sosial yang dihadapi masyarakat. Saya cukup surprised dengan ide-ide mereka, sangat orisinal dan tak terbayangkan sebelumnya. Satu hal yang bisa kita petik, dengan memanfaatkan teknologi digital secara positif, problem yang sepertinya tak mungkin diatasi, bisa menjadi mungkin," kata Eka.
Sebelum memasuki tahap final, kompetisi itu "diserbu" ribuan mahasiswa yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Tercatat, dari 1.069 peserta yang mendaftar, ada kurang lebih 700 peserta mengikuti kompetisi untuk kategori perorangan dan sisanya kategori kelompok yang terdiri dari 3 orang anggota.
Ada tiga kategori kompetisi yaitu e-public service, e-governance, dan e-financial. Ketiganya merupakan kategori bagaimana solusi digital yang dibuat, memengaruhi aspek layanan publik, birokrasi, dan sektor finansial.
Sementara untuk tahapan seleksi kompetisi Digital Leaders terdiri dari tiga tahap. Masing-masing terdiri dari seleksi administratif, yaitu orisinalitas, relevansi dengan problem yang dialami kota asal peserta, dan feasibility dari inovasi digital yang ditawarkan agar bisa direalisasikan. Selanjutnya, peserta yang lulus harus membuat proposal detail dan e-poster. Terakhir, tahap final, yaitu presentasi dan interview dengan para juri.
Dewan Juri kompetisi ini terdiri dari Teguh Prasetya - Deputi CEO PT Alita Praya Mitra dan Founder Indonesia Cloud Forum; Prasetya Andi W. ST, MT, Manajer Tim Pengembangan Teknologi Informasi Jakarta Smart City; Dr. Ir. Hari Santosa Sungkari, M.H., Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif; Turina Farouk, Vice President Corporate Communication PT XL Axiata Tbk; serta Arifa, Head of Internet of Things PT XL Axiata Tbk.
(Jek/Why)