Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) membuka pendaftaran beasiswa pendidikan S-2 luar negeri.
Dalam siaran pers No. 94/HM/KOMINFO/12/2016 disebutkan bahwa target beasiswa ini adalah Aparatur Sipil Negara, TNI, POLRI, dan karyawan/karyawati swasta yang bekerja di sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi. Namun perlu digarisbawahi, dosen dan tenaga pengajar tidak diperkenankan mengikuti beasiswa ini.
Adapun persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon pelamar beasiswa ini adalah sebagai berikut:
Advertisement
1. Warga Negara Indonesia (WNI);
2. Berusia maksimal 37 tahun pada tanggal 31 Desember 2017;
3. Belum memiliki gelar S2 dan tidak sedang menerima beasiswa lain dan/atau sedang mengikuti program pendidikan S2 dari lembaga lain;
4. Mendapatkan izin pejabat yang berwenang;
5. Telah memiliki pengalaman kerja minimal 2 (dua) tahun;
6. Pelamar harus menunjukkan potensi menjadi pemimpin, pembuat keputusan, memiliki atribut personal, integritas, intelektual dan interpersonal yang mencerminkan potensi ini;
7. Akan kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan;
Baca Juga
8. Diutamakan telah mendapatkan Unconditional Letter of Acceptance (LoA) dari salah satu perguruan tinggi yang termasuk dalam 300 universitas terbaik dunia;
9. Lulusan Sarjana (S1) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,0 (dari skala 4,0);
10. Memiliki nilai Tes Potensi Akademik (TPA) minimal 550;
11. Memiliki nilai TOEFL iBT minimal 79 atau TOEFL paper-based 570 atau IELTS 6.5; (Syarat nomor 9 s.d. 11 dikecualikan bagi mereka yang telah memiliki Unconditional LoA dari 300 universitas terbaik dunia);
12. Masa studi maksimal 2 (dua) tahun dengan bidang studi terkait TIK, meliputi:
a. Ekonomi terkait e-Commerce, e-Business, digital economy;
b. Hukum terkait TIK (hukum siber, hukum IT, hukum telekomunikasi, dll);
c. Media dan Komunikasi, Komunikasi Bisnis Internasional, Animasi;
d. Kebijakan publik bidang TIK;
e. Ilmu Komputer, Teknologi Informasi, Manajemen Informasi, Sistem Informasi, Telematika, Keamanan Informasi; dan
f. Bidang studi lain yang menunjang TIK selain Master of Business Administration (MBA) dan Kedokteran.
13. Kementerian Komunikasi dan Informatika akan menanggung tuition fee maksimal setara US$ 20.000 per tahun dan living expenses setara US$ 14.400 per tahun (US$1 = Rp 13.500)
14. Beasiswa ini terbuka bagi penyandang disabilitas yang memenuhi persyaratan di atas;
15. Pendaftaran dilakukan secara online melalui beasiswaluarnegeri.kominfo.go.id. Pendaftaran dibuka dari tanggal 13 Desember 2016 sampai dengan 28 Februari 2017.
(Why/Ysl)