Liputan6.com, San Francisco - Snap Inc.--induk perusahaan dari Snapchat--kian serius memperkuat struktur direksi perusahaannya. Kali ini, CEO Sony Corporation dan Sony Entertainment Michael Lynton, ditunjuk untuk bergabung dan menjabat sebagai Chairman of Board.
Informasi ini, sebagaimana dilansir Tech Times, Senin (16/1/2017) diumumkan langsung oleh Lynton dalam pernyataan resminya.
"Saya akan mengundurkan diri dari jabatan saya sebagai CEO Sony Corporation dan Sony Entertainment dan akan menjadi Chairman of Board Snap Inc. Setelah melakukan berbagai hal dan pertimbangan, ini bukanlah keputusan yang mudah bagi saya," kata Lynton.
Advertisement
Baca Juga
Sementara, pihak Sony mengungkap pengunduran diri Lynton akan efektif per 2 Februari 2017. Meski dinyatakan resign, Lynton akan tetap melewati proses transisi selama enam bulan ke depan untuk mengurus divisi TV, film dan musik Sony.
Posisi Lynton sendiri akan digantikan oleh Kazuo Hirai, presiden Sony Corporation yang berbasis di Tokyo, Jepang. Selama proses transisi, Lynton akan melakukan handover tugasnya ke Hirai.
Akrab dengan Spiegel
Lynton sendiri mengaku sangat akrab dengan co-founder Snapchat, Evan Spiegel. Ia sedikit membocorkan, perannya di Snap Inc nanti akan menjadi 'instrumen' vital bagi Spiegel untuk mengoptimalkan bisnis Snap Inc.
"Saya sudah kenal Evan cukup lama. Dengan bergabungnya saya ke Snap Inc, saya harap kami bisa sama-sama berinovasi membuat konten hiburan yang menarik dan up-to-date," kata Lynton.
Selama masa jabatannya di Sony, Lynton juga dikenal andal menghadapi beberapa masalah kritis yang dialami Sony, seperti kasus serangan siber 2014 yang membocorkan sejumlah dokumen internal perusahaan.
Snapchat sendiri adalah media sosial (medsos) yang populer di kalangan generasi millenial dengan jumlah pengguna aktif 10 juta orang. Baru-baru ini, bersama Snap Inc, mereka merilis kacamata pintarnya yang bernama Spectacles.
Selain itu, mereka juga dilaporkan tengah menyiapkan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan nilai bombastis, yaitu sebesar US$ 25 miliar (setara dengan Rp 324 triliun).
IPO Snapchat disebut-sebut bakal menyusul di belakang Alibaba. Faktanya, sampai saat ini rekor IPO terbesar masih dipegang oleh raksasa e-Commerce asal Tiongkok tersebut, yaitu senilai US$ 168 miliar (setara dengan Rp 2.183 triliun).
(Jek/Ysl)