Liputan6.com, Jakarta - Intel sempat menggarap prosesor Atom yang dikembangkan untuk mobile. Namun akhirnya perusahaan memilih menyetop pengembangan prosesor mobile tersebut.
Lantas, apa yang akan dilakukan Intel untuk tetap menopang fondasi di segmen mobile? Disampaikan Country Manager Intel Indonesia Harry Nugraha, Intel akan lebih fokus mengembangkan teknologi berbasis 5G.
Ia juga mengaku, pihaknya telah menyetop proses produksi prosesor mobile, untuk smartphone dan tablet. "Untuk itu (smartphone dan tablet) sudah kami berhenti kembangkan. Sekarang, kami tengah mengembangkan teknologi untuk 5G," kata Harry saat ditemui Tekno Liputan6.com di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Selasa (14/3/2017).
Advertisement
Baca Juga
Sayangnya, ia belum mau menguar lebih banyak seputar apa yang tengah dikerjakan Intel untuk teknologi 5G. Ia cuma menekankan, Intel berperan besar dalam pengembangan teknologi tersebut. "Kami sangat aktif, pengembangan dalam bentuk jaringan maupun perangkat," terangnya.
Pemberitaan Intel menyetop produksi prosesor mobile sebetulnya sudah santer terdengar beberapa waktu terakhir. Diwartakan Engadget, seorang analis bernama Patrick Moorhead merilis laporan soal strategi terbaru Intel. Disebutkan, Intel akan merombak System on a Chip (SoC) dengan menyetop produk dengan kode Broxton dan SoFIA.
Hal ini berarti pula Intel otomatis meninggalkan pasar smartphone dan tablet. Laporan Moorhead pun dikonfirmasi Intel. "Perubahan ini meliputi pemberhentian platform Broxton, serta SoFIA 3GX, SoFIA LTE dan SoFIA LTE2 yang pada akhirnya membuat kami dapat mengalihkan sumber daya ke produk yang dapat memberikan pemasukkan lebih besar," tulis Intel dalam pernyataan resminya.
Intel menegaskan mereka bertransformasi dari perusahaan PC ke sesuatu yang bisa berkontribusi untuk cloud dan miliaran perangkat pintar agar saling terhubung.
"Kami akan meningkatkan investasi untuk memberi lebih banyak bantuan ke data center, IoT (Internet of Things), memori dan bisnis FPGA, serta bisnis PC dan mobile," lanjutnya.
(Jek/Why)