Serius Geluti Virtual Reality, Apa Strategi Dell?

Apakah Dell mempunyai strategi khusus untuk sektor VR yang tengah menjadi tren di bidang teknologi ini?

oleh M Hidayat diperbarui 01 Jun 2017, 07:00 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2017, 07:00 WIB
Senior Vice President and General Manager, Consumer and Small Business Product Group Dell, Ray Wah. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Senior Vice President and General Manager, Consumer and Small Business Product Group Dell, Ray Wah. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Taipei - Suatu perusahaan, ketika menyasar target pasar dengan produk tertentu, biasanya memiliki strategi. Strategi itu bisa berbentuk akuisisi startup potensial, alokasi sejumlah dana untuk fasilitas riset dan pengembangan, kemitraan dengan perusahaan lain, dan sebagainya.

Berkenaan dengan hal tersebut, menarik untuk mengetahui apakah Dell, yang baru saja meluncurkan PC gaming dengan salah satu fitur unggulan berupa kompatibilitas terhadap virtual reality (VR), mempunyai strategi khusus untuk sektor yang tengah menjadi tren di bidang teknologi ini. 

"Sepertinya kami akan berfokus untuk memberikan pengalaman pengguna terbaik di produk yang kami punya saat ini. Di sesi tanya jawab CES 2017, kami sempat membahas ini juga. Kami sudah punya semacam purwarupa (VR headset)," kata Senior Vice President and General Manager, Consumer and Small Business Product Group Dell, Ray Wah, dalam sesi wawancara di Neo Studio, Taipei, Taiwan, Rabu (31/5/2017)

Lagi pula, lanjut Ray, ini bukan kali pertama Dell masuk ke sektor VR. Ia menegaskan, Dell termasuk perusahaan pertama yang bekerja sama dengan dua perusahaan ternama di bidang VR.

"Melalui kerja sama dengan merekalah kami telah meluncurkan seri XPS dan Alienware yang kompatibel dengan VR," ungkap Ray.

Alasan mengapa Dell ingin berfokus pada produk yang sudah ada saat ini adalah demi kenyamanan pengguna.

"Layar (konten VR) tepat berada di depan mata pengguna. Maksud saya, sebagai contoh, ketika melihat konten VR dan mengenakan VR headset, kita tidak bisa menggerakkan kepala berganti arah seketika begitu saja. Perlu ada jeda beberapa milidetik. Kalau tidak begitu, mungkin (pengguna) akan merasa pusing," jelas Ray.

Terlepas dari strategi apa lagi yang akan Dell ambil ke depannya, Ray meyakini kemampuan hardware, grafis, CPU, dan lainnya akan lebih meningkatkan kenyamanan pengguna dalam menikmati konten VR.

(Why/Ysl)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya