Liputan6.com, Jakarta - Blibli.com makin agresif memperluas bisnisnya dengan memasuki ranah online travel. Setelah merilis kategori online travel, Blibli Travel, pada akhir 2016, kini perusahaan mengakuisisi Online Travel Agent (OTA) Tiket.com.
Sejak akhir tahun lalu, online travel menjadi salah satu fokus pengembangan bisnis Blibli.com, karena di sana ada pasar menjanjikan. Menurut data Blibli.com, minat pembelian produk travel secara online terus meningkat.
Masih menurut data Blibli.com, pembelian produk jasa travel secara online mencapai 35 persen, atau lebih tinggi dibandingkan produk jasa lainnya. Melihat potensi pasar yang besar, Chief Executive Officer (CEO) Blibli.com, Kusumo Martanto, yakin Break Even Point (BEP) atau balik modal online travel bisa lebih cepat daripada bisnis e-Commerce biasa.
Advertisement
"Bisnis online travel sangat besar transaksinya, berdasarkan data-data yang kami tahu. Kami percaya BEP online travel mestinya lebih cepat daripada e-Commerce biasa," jelas Kusumo saat ditemui di kawasan Jakarta, Kamis malam (15/6/2017).
Menurutnya, Tiket.com kemungkinan tidak harus menunggu sepuluh tahun untuk bisa balik modal. Kusumo mengaku internal perusahaan sudah memiliki perkiraan tentang hal tersebut. "Di dalam, kami sudah ada prediksi atau forecast-nya, tapi kami belum bisa beri tahu," tambahnya.
Baca Juga
Ketertarikan Blibli terhadap online travel ini pada akhirnya membuat perusahaan melirik Tiket.com. Layanan pemesanan tiket online yang sudah berdiri hampir enam tahun ini, merupakan salah satu pemain OTA terbesar di Indonesia dengan 3,4 juta pengguna.
Tiket.com melayani pemesanan tiket kereta api dan pesawat, pemesanan hotel, sewa mobil hingga tiket konser. Saat ini Tiket.com bekerja sama dengan lebih dari 35 maskapai penerbangan, serta ribuan hotel domestik dan internasional. Salah satu prestasinya adalah berhasil menjadi mitra online utama PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Dijelaskan Kusumo, ada sejumlah pertimbangan sebelum mengakuisisi Tiket.com. Layanan itu dinilai memiliki rekam jejak bisnis yang bagus, karena dalam waktu singkat mampu menjadi salah satu OTA terbesar di Indonesia. Selain itu, Blibli.com dan Tiket.com memiliki fokus yang sama, yaitu pada kepuasan pelanggan dan konsisten dalam menjalankan bisnis.
"Kami juga melihat visi misi dan nilai perusahaan Tiket.com memiliki banyak kesamaan dengan Blibli.com, yang diharapkan dapat memudahkan proses sinergi. Berdasarkan pertimbangan ini, kami mantap melakukan akuisisi," ungkapnya.
Lebih lanjut, Kusumo membantah akuisisi Tiket.com untuk menyaingi rival utamanya, Traveloka. Namun menurutnya, sinergi antara Blibli dan Tiket.com bisa membantu pertumbuhan bisnis, yang secara otomatis jumlah transaksi akan ikut terdongkrak.
"Pemikiran kami sederhana saja, kalau produk makin banyak, experience pengguna makin banyak, dan customer care makin banyak, akan menjadi hal yang bagus dan tentunya otomatis menambah transaksi. Karena itu, ngapain kejar-kejaran, (lebih baik, red.) biar kita sama-sama," tuturnya.
Setelah akuisisi rampung, Blibli akan memberikan dukungan penuh untuk Tiket.com, termasuk dari sisi share inventory, program penjualan, promosi termasuk penetrasi ke media sosial, serta memperkuat tim atau sumber daya manusia. Kusumo berharap akuisisi ini bisa membantu bisnis kedua perusahaan tumbuh dua sampai tiga kali lipat dan membuat Blibli.com menjadi salah satu pemain OTA terbesar.
"Akuisisi ini bisa membawa Blibli.com menjadi salah satu pemain OTA terbesar dan menjadi satu-satunya e-Commerce B2B di Indonesia yang pertama kali punya kanal bisnis OTA dengan variasi produk travel terlengkap," ungkap Kusumo.
(Din/Why)
Tonton Video Menarik Berikut Ini: