NoLimit Rilis Dashboard Monitoring dan Analisis Medsos untuk UKM

Startup monitoring dan analisis media sosial NoLimit merilis Dashboard versi Lite yang terutama menargetkan UKM.

oleh M Hidayat diperbarui 09 Agu 2017, 16:30 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2017, 16:30 WIB
Tampilan Dashboard Monitoring dan Analisis Media Sosial NoLimit. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Tampilan Dashboard Monitoring dan Analisis Media Sosial NoLimit. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - Startup monitoring dan analisis media sosial NoLimit merilis Dashboard versi Lite. Target produk terbaru startup asal Bandung itu adalah perusahaan-perusahaan di level menengah, UKM, dan pengguna individu yang aktif menggunakan media sosial.

NoLimit sebetulnya sudah memiliki beberapa produk yang digunakan sejumlah perusahaan dan organisasi di berbagai bidang seperti telekomunikasi, perbankan, dan pemerintahan. Namun produk tersebut menyasar level enterprise, tokoh-tokoh masyarakat, dan influencer. Maka itu, Dashboard versi Lite diharapkan bisa lebih merangkul lebih banyak pengguna dan kalangan.

Dashboard versi Lite ini memiliki beberapa paket yang bisa pengguna pilih sesuai kebutuhan. Soal harga, NoLimit mengklaim produk terbarunya ini terjangkau.

"NoLimit Lite menawarkan fitur analisis yang sangat dalam. Bukan hanya analisis dari seberapa banyak impression dan engagement yang didapatkan. Kami dapat memberikan analisis dari sentimen setiap respons warganet, peak time, kapan suatu brand sering dibicarakan, bahkan sampai analisis mendalam perihal umur, lokasi, jenis kelamin, dan hal-hal penting lain," kata CEO dan Founder NoLimit, Aqsath Rasyid.

NoLimit Lite menyediakan puluhan metrik analisis. Untuk UKM, mereka bisa mengetahui bagaimana performa kompetitor, sehingga bisa lebih meningkatkan daya saing dalam menjual produk. Misalnya, fitur Add Object bisa digunakan untuk menambahkan Object sepeti akun, tagar, dan kata kunci tertentu untuk dianalisis.

Sebagai informasi, media sosial merupakan salah satu media yang paling mudah digunakan terutama untuk menjual produk, berbagi informasi, dan melakukan hal-hal lainnya.

Facebook, Twitter, dan Instagram masih menjadi senjata utama dalam melakukan digital marketing. Bahkan masing-masing dari media sosial sudah memberikan fitur Insight, yang memungkinkan pengguna mengetahui engagement dan impression dari setiap konten.

"Versi Lite ini khusus kami adaptasi untuk UKM. Sampai akhir 2017 kami menargetkan mampu merangkul sampai 300 UKM. Untuk individu, kami ingin menjangkau tokoh masrakat seperti kepala daerah, public figure, serta influencer, dan vlogger, yang rutin menggunakan media sosial," pungkas Aqsath.

(Why/Cas)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya