Diblokir, Google Pilih eSports untuk Tembus Tiongkok

Alphabet memilih 'jalur' investasi ke perusahaan Tiongkok untuk menerobos ketatnya regulasi pemerintahan.

oleh Yuslianson diperbarui 08 Jan 2018, 07:00 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2018, 07:00 WIB
eSports
Ilustrasi kompetisi gim eSports. (Doc: Fortune)

Liputan6.com, Jakarta - Alphabet, induk usaha Google baru-baru ini dilaporkan telah berinvestasi ke dalam platform live-stream gim mobile bernama Chushou. Menurut sumber, Alphabet akan menanamkan modal sekira US$ 120 juta atau setara dengan Rp 1,6 triliun.

Kabarnya, Alphabet memilih 'jalur' investasi ke perusahaan Tiongkok untuk menerobos ketatnya regulasi pemerintahan, di mana produk mesin pencarinya diblokir di Tiongkok.

Didirikan pada 2015, Chushou adalah platform eSports yang sering digunakan untuk live streaming berbagai gim-gim mobile yang dimainkan oleh gamer di Tiongkok.

Diketahui, layanan yang baru berusia dua tahun ini sudah memiliki 8 juta streamer dan 250 live-stream setiap harinya. Demikian dilansir dari laman Fortune, Minggu (7/1/2018).

Lewat kemitraan ini, Chushou berharap Google dapat membantu memperluas layanan dan menargetkan lebih banyak viewer di luar negeri berjuluk Negara Tirai Bambu ini.

Sejalan dengan makin berkembangnya industri eSports di Tiongkok, layanan live-stream eSports pun semakin populer dan diminati oleh banyak gamer di berbagai negara di dunia.

Bukan Kali Pertama Google Berinvestasi di Tiongkok

Foto: Ilustrasi Google (hollywoodreporter.com)

Sayang, kedua perusahaan tidak mengungkap jumlah saham yang Google terima atau valuasi Chushou tersebut. Ini merupakan kedua kalinya Google berinvestasi di startup Tiongkok.

Di 2015, perusahaan asal Amerika Serikat (AS) ini mengambil alih saham minoritas startup berbasis kecerdasan buatan, Mobvoi, pada 2015.

Ketidakmampuan untuk mengakses populasi pengguna internet muda dan tech-savvy yang berpotensi di Tiongkok ini dianggap sebagai tantangan yang 'wajib' ditembus oleh Google.

Tahun lalu, raksasa teknologi asal Negeri Paman Sam itu mulai menargetkan Tiongkok sebagai pasar potensial untuk memperluas teknologi AI. Pada bulan Desember, perusahaan meluncurkan laboratorium kecerdasan buatan di Tiongkok.

"Chushou memiliki platform yang mengesankan, dengan pembuat konten dan konsumen yang berdedikasi dan berkembang pesat, dan rencana ekspansi yang cerdas," kata Frank Lin, yang mengawasi pengembangan perusahaan untuk Google di Asia Utara, dalam pernyataan tersebut.

(Ysl/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya