Missed Call Marak Terjadi, Pakar: Jangan Umbar Nomor Ponsel di Internet

Telepon dari luar negeri yang kemudian menyedot pulsa kembali marak, berikut penjelasan ahli digital forensik.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 01 Apr 2018, 11:15 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2018, 11:15 WIB
Hacker
Ilustrasi Hacker (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Warganet di Indonesia ramai-ramai mengeluhkan panggilan misterius ke nomor mereka. Panggilan tersebut ternyata adalah scam (penipuan) yang berasal dari negara asing seperti Kenya atau Kongo.

Sang penipu akan menelepon nomor-nomor secara acak, dan bila korbannya terjebak dan melakukan panggilan balik, maka pulsa kamu akan tersedot.

Teknik itu dinamakan Call-back Scam, si penipu akan terus-terusan menelepon korban. Kasus ini juga sempat menjangkit di Australia.

Tapi dari mana para penipu mendapatkan nomor telepon korban? Jawabannya adalah karena bisa saja ada seseorang yang ceroboh menuliskan nomornya di Internet.

Pakar digital forensik Ruby Alamsyah memberitahukan bagaimana kurangnya kesadaran seseorang dalam menuliskan informasi telepon di internet dapat membahayakan orang lain.

"Oknum ini melakukannya secara terorganisir dengan mengambil nomor lewat internet, ada software-nya juga, tapi ini bukan kebocoran dari pihak operator," ucapnya saat dihubungi Tekno Liputan6.com, Minggu (1/4/2018).

Misal, ada seseorang yang menulis nomor teleponnya di situs jual beli atau di platform lainnya di internet, maka sang penipu dapat dengan mudah menganalisis nomor itu, lalu mengubah-ubah sedikit nomornya.

Akibatnya, walaupun yang menuliskan nomor ponsel di internet hanya satu orang, tetapi jumlah korban akan berlipat ganda.

Pelaku juga menggunakan berbagai software untuk melakukan scam, tapi Ruby enggan menyebutkan nama software itu karena memang berpotensi disalahgunakan.

Untuk sekarang, ada baiknya mengingatkan orang-orang terdekat agar jangan asal-asal mencamtumkan nomor ponsel di internet, karena dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Pemerintah Harus Segera Sosialisasi

Hacker
Ilustrasi Hacker (iStockPhoto)

Lebih lanjut, Ruby mengatakan pihak pemerintah harus melakukan sosialisasi.

Pasalnya, tidak mungkin melakukan pemblokiran ke nomor-nomor telepon dari negara si penipu karena dinilai tidak akan produktif.

"Ini tidak bisa panggilan dari suatu negara diblokir, karena bisa saja ada nomor keluarga atau kepentingan bisnis dan lain-lain, jadi pemerintah harus melakukan sosialiasi agar timbul kesadaran mengenai jenis penipuan ini," ujarnya.

Sosialisasi untuk saat ini menjadi jalur yang paling ampuh, sebelum korban-korban berjatuhan secara masif di berbagai daerah.

Cek dan Blokir

Ilustrasi Smartphone
Ilustrasi smartphone. (Foto: unsplash.com/Priscilla)

Salah satu hal yang harus dipahami orang-orang adalah jangan keburu senang bila ada telepon dari luar negeri.

Ruby mengungkapkan agar orang-orang melakukan pengecekan terlebih dahulu pada nomor misterius yang menelepon.

Namun, bila nomor tersebut menelepon tanpa henti, ada baiknya kamu memblokir nomor tersebut. Jika ponselmu tidak memiliki fitur blokir telepon, cobalah download di Google Play atau Apple Store beberapa aplikasi seperti Call Blacklist, atau Call Blocker.

(Tom/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya