Polisi Berhasil Ringkus Perampok iPhone Senilai Rp 14,8 Miliar

Kepolisian di California Amerika Serikat berhasil meringkus gerombolan perampok yang memasuki sebuah Apple Store dan mencuri dan melarikan banyak perangkat Apple.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 28 Sep 2018, 18:30 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2018, 18:30 WIB
Uang Hasil Penjualan iPhone 6 Digasak Rampok
Saat itu pihak kemanan sedang memindahkan uang hasil penjualan iPhone 6 hari pertama ke dalam mobil van khusus.

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian di California Amerika Serikat berhasil meringkus gerombolan perampok yang memasuki sebuah Apple Store dan mencuri dan melarikan banyak perangkat Apple.

Gerombolan berjumlah 17 orang perampok yang ditangkap kepolisian itu diduga telah terlibat dalam serangkaian perampokan di Apple Store di 19 negara bagian. Demikian dilaporkan media SF Gate.

Sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari Digital Trends, Jumat (28/9/2018), gara-gara insiden pencurian ini, Apple menderita kerugian hingga US$ 1 juta atau setara Rp 14,8 miliar. Sejumlah iPhone, MacBook, iPad, Apple Watch, dan sejumlah hal lain yang dicuri dari meja display.

Masalah tersebut menjadi sebuah hal serius, oleh karenanya, Jaksa Agung California Xavier Beccera mengeluarkan pernyataan resmi tentang hal itu.

"Pencurian terorganisir ini membuat kerugian besar bagi pemilik perusahaan di California dan membuat terjadinya kejahatan lain serupa," kata Beccera.

Dia menjelaskan, "Pada akhirnya, konsumen bakal membeli barang curian ini (menambah kerugian bagi perusahaan). Kami akan menindaklanjuti ini dengan aparat penegak hukum setempat dan mengadili para penjahat."

Penangkapan itu merupakan hasil dari penyelidikan yang melibatkan banyak lembaga penegak hukum di seluruh California.

Sampai saat ini, belum diungkapkan berapa banyak outlet Apple Store yang dirampok.

Media lokal setempat menyebut, sudah ada 21 Apple Store yang dirampok dalam lima bulan terakhir di seluruh negara bagian.

Modus Operandi

Logo Apple
Ilustrasi: Selain menjadi toko ritel pertama di Asia Tenggara, Apple Store ini juga menjadi toko pertama yang sepenuhnya menggunakan energi terbarukan (sumber : bgr.com)

Modus Operandi dari perampokan ini adalah para perampok mengenakan jaket bertudung untuk menyembunyikan wajah mereka dari kamera keamanan dan saksi.

Para perampok kemudian memasuki Apple Store dalam kelompok besar, menarik produk dari meja display, dan langsung kabur. Perampokan tersebut biasanya hanya berlangsung dalam hitungan detik.

Saking cepatnya perampokan, para staf dan pelanggan pun tak bisa bisa berbuat apa-apa.

Meski begitu, pada bulan lalu, sejumlah pembeli berani berani ikut mencegah perampokan yang dilakukan oleh perampok di Apple Store yang ada di kota Thousand Oaks, barat Los Angeles.

Kedua tersangka berhasil dilumpuhkan di lantai dan ditahan di sana hingga pihak kepolisian tiba di tempat.

Perampok ketiga diciduk kemudian oleh polisi yang juga menahan dua tersangka lainnya.

Sementara, dua tersangka lainnya dilaporkan kabur tapi akhirnya berhasil ditangkap oleh polisi. Dengan demikian, jumlah perampok yang ditahan sebanyak 5 orang.

Apple Sering Jadi Target

Apple Luncurkan Tiga iPhone Anyar, XR, XS dan XS Max
Pengunjung mencoba iPhone XS Max saat peluncuran produk baru Apple di Apple Headquarters, Cupertino, California (12/9). (AP Photo/Marcio Jose Sanchez)

Tidak mengherankan kalau produk-produk Apple kerap jadi sasaran pencurian, sebab para perampok bisa menjual hasil jarahan dengan harga tinggi di pasar gelap.

Tidak hanya dengan jaket bertudung dan penutup wajah, modus pencurian kini makin canggih layaknya aksi dalam film Mission Impossible.

Misalnya, para penjahat menjatuhkan tali dari atas atap kemudian mengambil iPhone di sebuah toko.

Ada juga yang melihat perampok melompat ke truk berisi produk Apple yang melaju di jalan raya.

Mereka mengambil produk-produuk yang ada di dalamnya sebelum sopir truk sadar dirinya telah jadi sasaran perampokan.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya