Pembangunan Palapa Ring Paket Tengah Capai 98,56 Persen

Proyek Palapa Ring merupakan salah satu upaya pemerintah dalam membangun ketersediaan layanan jaringan serat optik sebagai tulang punggung bagi sistem telekomunikasi nasional.

oleh Iskandar diperbarui 06 Nov 2018, 16:30 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2018, 16:30 WIB
BAKTI
BAKTI Jelajah Daerah 3T Bersama Media dan Blogger. Dok: BAKTI

Liputan6.com, Tahuna - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) optimistis bisa memenuhi target penyelesaian konstruksi fisik Palapa Ring Tengah pada akhir 2018.

Direktur BAKTI Anang Latif mengungkapkan saat ini progres pembangunan fisik Palapa Ring Tengah sudah mencapai 98,56 persen dengan menyisakan pekerjaan di salah satu ruas untuk penyambungan kabel darat.

“Seluruh konstruksi fisik Palapa Ring Tengah telah rampung. Saat ini sudah memasuki tahapan testing seperti uji penerimaan pendahuluan dan uji laik operasi. Dengan kondisi saat ini, kami dapat melaksanakan proses uji coba per bagian tanpa menunggu penyelesaian satu ruas yang tersisa,” ujarnya di Tahuna, Sulawesi Tengah, Selasa (6/11/2018).

Dalam keterangan tertulisnya, Anang menjelaskan bahwa pekerjaan menggelar dan menyambung serat optik dalam proyek Palapa Ring Tengah telah mencapai 1.289 km kabel darat dan 1.706 km kabel laut, dengan microwave 7 hops.

"Untuk menghubungkan 17 kota/kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara, nantinya akan terdapat lima ruas dengan dua di antaranya yang tidak terhubung dengan kabel laut," ucap Anang menerangkan.

Proyek Palapa Ring merupakan salah satu upaya pemerintah dalam membangun ketersediaan layanan jaringan serat optik sebagai tulang punggung bagi sistem telekomunikasi nasional yang menghubungkan seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

 

Proyek Sempat Terhenti

Proyek Palapa Ring Mulai Beroperasi Akhir 2018
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, menyatakan Palapa Ring akan mulai beroperasi pada akhir 2018 (Foto: Ist)

Proyek ini pernah terhenti sejak 10 tahun lalu guna mendapatkan struktur yang tepat untuk pelaksanaannya. Tantangan dari proyek ini adalah membangun infrastruktur jaringan tulang punggung serat optik nasional di daerah-daerah non-komersial demi pemerataan akses pitalebar (broadband) di Indonesia.

Palapa Ring merupakan proyek Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) pertama dalam sektor telekomunikasi dengan menerapkan skema pembayaran ketersediaan layanan atau availability payment (AP).

Skema availability payment diprakarsai oleh Kementerian Keuangan dan sumber dana availability payment berasal dari dana kontribusi Kewajiban Pelayanan Universal (KPU) atau Universal Service Obligation (USO).

Ketika proyek Palapa Ring sukses, masyarakat dapat menikmati kecepatan akses data yang lebih merata. Musababnya, kesenjangan kecepatan pengunduhan data di Jakarta mencapai 7 megabit per detik, sedangkan di wilayah luar tengah hanya 300 kilobit per detik.

(Isk/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya