Elon Musk Tak Takut Mati di Mars

Ambisi Elon Musk untuk pergi ke Mars ternyata tetap tinggi, meski ada kemungkinan tidak dapat kembali ke Bumi.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 26 Nov 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2018, 16:00 WIB
Elon Musk
Elon Musk. (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Ambisi Elon Musk untuk pergi dan hidup di Mars harus diakui sangat tak terbendung.

Alasannya, ada kemungkinan manusia tidak dapat bertahan lama saat tinggal di planet tersebut.

Kendati demikian, dalam wawancara dengan Axios, Elon Musk mengaku bahwa dirinya mengerti konsekuensi dari keputusannya tersebut. Bahkan, ada kemungkinan dia tidak dapat kembali lagi ke Bumi.

Dia sendiri sempat menyebut bahwa peluang untuk hidup dan menjelajahi Planet Merah tersebut hanya sekitar 70 persen.

Meski sangat berisiko, dalam beberapa kesempatan Musk mengaku dirinya sangat ingin mendarat di Mars.

"Ada kemungkinan lebih tinggi untuk meninggal di Mars ketimbang Bumi. Di sana akan sangat sulit. Memang ada peluang untuk meninggal di luar angkasa," tuturnya seperti dikutip dari The Guardian, Senin (26/11/2018).

Karenanya, jika berhasil mendarat di Mars, CEO Tesla dan SpaceX itu akan bekerja keras untuk membuat pangkalan di planet tersebut. Musk mengaku tidak akan ada waktu senggang begitu tiba di planet itu.

Untuk memenuhi rencananya, Elon Musk juga terpikir untuk membuat iklan sama seperti yang dilakukan Sir Ernest Shackleton saat berencana menjelajah Antartika.

Sekadar informasi, sebelum melakukan ekspedisi tersebut, Shackleton memajang iklan di Times of London untuk mencari orang yang ingin bergabung.

Elon Musk Kian Serius Bawa Manusia ke Mars pada 2024

ilustrasi pesawat luar angkasa
Ilustrasi perjalanan ke luar angkasa SpaceX (Foto: SpaceX)

Tahun lalu, Elon Musk sempat mengutarakan idenya untuk membawa manusia ke Mars. Saat gelaran International Astronautical Conggress di Australia, ia menyebut rencana tersebut akan terwujud di 2024.

Untuk mendukung rencana tersebut, SpaceX, perusahaan milik Musk sudah mulai mempersiapkan kelengkapan keberangkatan ke Mars itu. Salah satunya adalah menyewa tiga fasilitas peluncuran milik pemerintah Amerika Serikat.

Dikutip dari Inverse, Minggu (11/3/2018), perusahaan diketahui tengah mengembangkan fasilitas di wilayah Texas Selatan. Menurut rencana, fasilitas ini akan siap digunakan pada 2018.

"Kami menargetkan fasilitas ini dapat beroperasi akhir 2018, tapi masih harus meninjau perkembangan dan akan mengaktifkannya begitu sudah selesai," tutur Senior Communications Manager SpaceX, James Gleeson.

Nantinya, fasilitas yang berlokasi di Boca Chica ini akan menjadi tempat peluncuran roket BFR dari SpaceX. BFR sendiri merupakan roket super besar yang disiapkan perusahaan untuk membawa manusia terbang ke Bulan atau Mars.

Saat ini, BFR masih dalam tahap pengembangan. Roket ini akan terdiri dari dua bagian, yakni bagian pendorong dan pengangkut. Di bagian pengangkut ini nanti akan berisi orang dan keperluan kargo yang dibawa ke luar angkasa.

"Arsitektur baru dari BFR menawarkan cara yang lebih naik untuk terbang, karena dapat digunakan kembali dan dirancang dapat meluncur setiap beberapa jam," ujar Musk. Ia juga mengaku perkembang BFR sangat pesat dan mungkin saja siap pada tahun ini.

Musk sendiri memang dikenal cukup ambisius terkait rencananya membawa manusia ke Mars. Sebelumnya, ia juga berhasil meluncurkan roket paling besar dari SpaceX, yakni Falcon Heavy.

Membawa Mobil Tesla Roadster ke Mars

Lewat Roket Falcon Heavy, Ini Mobil Listrik Pertama yang ke Luar Angkasa
Mobil Tesla Roadster yang dilengkapi manekin astronot bernama Starman saat berada di roket Falcon Heavy menuju luar angkasa (6/2). (Ho/SpaceX/AFP)

Roket itu diluncurkan membawa mobil sports elektrik Tesla Roadster. Falcon Heavy sendiri sudah kembali ke Bumi dengan selamat, sementara mobil sports elektrik itu dalam perjalanan ke Mars.

Mobil tersebut "dikendarai" oleh boneka yang dijuluki Starman, nama yang diambil dari judul lagu David Bowie. Musk dan timnya menuliskan pesan "Don't Panic" di dashboard mobil.

Teks ini merupakan referensi buku The Hitchiker's Guide to the Galaxy yang sering dibaca Elon Musk ketika remaja.

Keberhasilan peluncuran dan kembalinya Falcon Heavy menambah kemungkinan pengiriman manusia ke luar angkasa. Namun perlu dicatat, ia tak akan menggunakan Falcon Heavy untuk membawa manusia.

Lantas, apa yang membuat Musk begitu ingin membawa mobil besutan Tesla ke luar angkasa? Menurut Musk, ia berharap mobil tersebut dapat ditemukan oleh ras alien suatu waktu nanti.

"Aku suka pemikiran mengenai adanya sebuah mobil berkelana seakan tanpa akhir di antariksa dan mungkin ditemukan oleh sebuah ras alien pada jutaan tahun di masa depan." tulis Musk melalui akun Twitter resminya. 

(Dam/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya