Liputan6.com, Jakarta - Facebook belum terbebas dari masalah keamanan. Setelah kasus Cambridge Analytica yang disoroti publik, kini Facebook mengungkap ada bug yang membuat 6,8 juta foto penggunanya terumbar.
Gara-gara masalah ini, regulator Irlandia menginvestigasi Facebook.
Seperti dikutip dari Reuters, Minggu (16/12/2018), regulator Irlandia yang menangani masalah proteksi data, Irish Data Protection Commissioner (DPC) menyebut, investigasi ini dilakukan untuk menentukan apakah Facebook telah mematuhi peraturan terbaru terkait privasi di Uni Eropa.
Advertisement
Baca Juga
Pasalnya beberapa waktu belakangan, Facebook disebut-sebut mengalami kebocoran data, dan yang terakhir adalah jutaan foto milik pengguna yang terekspos dari jejaring sosial.
Sejak regulasi tentang privasi data di Uni Eropa diberlakukan pada Mei lalu, ini adalah kali kedua perusahaan besutan Mark Zuckerberg itu diinvestigasi oleh regulator.
Dalam pernyataannya, pihak Facebook mengaku telah menjalin kontak dengan regulator Irlandia dan berupaya untuk menjawab seluruh pertanyaan yang diberikan.
Berdasarkan peraturan data di Eropa, Facebook mendapatkan kesempatan selama 72 jam untuk melaporkan data-data terkait peretasan pada otoritas.
Kemudian, peraturan juga menyebut, regulator memiliki otoritas untuk mengenakan sanksi denda hingga 4 persen dari pendapatan global tahunan untuk tiap pelanggaran yang dilakukan.
1.500 Aplikasi Pihak Ketiga
Facebook mengumumkan adanya foto-foto pengguna yang terekspos pada Jumat lalu. Sebuah bug ditengarai jadi penyebab 1.500 aplikasi software pihak ketiga bisa mengakses foto-foto pengguna selama 12 hari.
"Kami sangat menyesal hal ini terjadi," kata Facebook dalam unggahan blognya.
Pihak Facebook juga berjanji akan memberikan informasi kepada para pengguna yang fotonya telah terekspos.
Analis menyebut, kesalahan Facebook dalam tereksposnya foto-foto pengguna ini bisa merusak upaya perusahaan untuk meyakinkan pengguna dan regulator, perusahaan tengah berupaya memperkuat keamanan dan privasi data.
Advertisement
Berbagai Kasus Jerat Facebook
Apalagi selama beberapa bulan terakhir Facebook merasakan berbagai kejadian tak mengenakkan seputar keamanan.
Sebut saja skandal Cambridge Analytica, sebuah perusahaan konsultan politik Inggris yang menyalahgunakan setidaknya 87 juta data pengguna Facebook. Perusahaan konsultan tersebut kemudian menjual data-data untuk keperluan politik.
Belum lagi kasus pelanggaran keamanan yang menyebabkan tereksposnya 30 juta data pengguna.
"Kami memiliki banyak bukti yang menunjukkan, Facebook ceroboh, memprioritaskan pertumbuhan dan mengorbankan hal lainnya," kata analis dari Pivotal Research, Brian Wieser.
6,8 Juta Foto Pengguna Bocor
Dikutip dari CNBC, Sabtu (15/12/2018), sebanyak 6,8 juta foto tersebut bocor karena aplikasi pihak ketiga.
Parahnya, foto yang terumbar itu termasuk gambar yang sebenarnya tidak pernah dibagi oleh pengguna.
Menurut Facebook, foto yang tidak pernah dibagi pengguna dapat terungkap karena izin yang diberikan pengguna pada aplikasi pihak ketiga untuk mengakses albumnya, termasuk foto-foto yang sebenarnya tidak dibagikan ke publik.
Jadi, foto-foto tersebut dapat diakses karena platform tersebut menyimpan salinan gambar pengguna yang tidak menyelesaikan unggahannya.
Facebook menuturkan, bug ini aktif selama 12 hari, antara 13 hingga 25 September 2018. Saat bug itu aktif, ada 1.500 aplikasi dari 876 pengembang yang dapat mengakses foto pengguna.
Advertisement
Minta Pengguna Login Kembali
Kendati demikian, Facebook menyebut bug ini tidak berakibat pada foto-foto yang dibagikan Messenger.
Perusahaan mengklaim, pihaknya mengetahui bug ini pada 25 September dan langsung mengatasinya.
Dalam keterangannya, Facebook memastikan telah memperingatkan para pengguna yang terdampak bug ini.
Perusahaan pun menyarankan pengguna untuk kembali login ke aplikasi yang bersangkutan untuk mengetahui foto mana yang telah diakses.
"Kami minta maaf. Kami akan merilis tools untuk pengembang agar mengetahui pengguna yang terdampak bug ini. Kami bekerja sama dengan pengembang untuk menghapus foto dari pengguna yang terkena," tutur Engineering Director Facebook Tomer Bar.
(Tin/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: