Usai Disuntik Dana SoftBank, Nilai Valuasi Grab Sentuh Rp 200 Triliun

Menurut seseorang yang dekat dengan Grab, nilai valuasi Grab setelah mendapat suntikan dana tersebut menjadi USD 14 miliar (atau sekitar Rp 200 triliun)

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 08 Mar 2019, 18:00 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2019, 18:00 WIB
Anthony Tan, Co-Founder and CEO Grab bersama Ridzki Kramadibrata, President of Grab Indonesia. Liputan6.com/Agustin Setyo W
Anthony Tan, Co-Founder and CEO Grab bersama Ridzki Kramadibrata, President of Grab Indonesia. Liputan6.com/Agustin Setyo W

Liputan6.com, Jakarta - Grab baru saja mendapatkan pendanaan seri terbaru senilai USD 4,5 miliar atau setara Rp 63,6 triliun. Dalam putaran pendanaan ini, Grab mendapatkan paling banyak dana segar dari SoftBank dengan nilai USD 1,46 miliar (setara Rp 20 triliun).

Posisi Grab sebagai startup Asia Tenggara pun makin kuat. Menurut seseorang yang dekat dengan Grab, nilai valuasi perusahaan setelah mendapat suntikan dana tersebut menjadi USD 14 miliar (atau sekitar Rp 200 triliun). Demikian sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari CNN, Jumat (8/3/2019).

Nilai valuasi ini melonjak dibandingkan dengan nilai tahun lalu yang diperkirakan sebesar USD 11 miliar (setara Rp 157,8 triliun).

Juru bicara Grab enggan menyebutkan berapa persen kepemilikan saham SoftBank di Grab sekarang. Pihak SoftBank sendiri juga tak mau mengonfirmasi jumlahnya.

Sebelumnya, CEO sekaligus co-Founder Grab, Anthony Tan, di Jakarta ketika ditanya enggan menyebut nilai valuasi Grab setelah mendapatkan pendanaan dari SoftBank dan menjadi startup decacorn.

Namun, Anthony memaparkan kalau pendanaan tersebut akan dipakai untuk menambah layanan yang ada di Grab, salah satunya GrabFood sekaligus untuk meningkatkan angka wirausaha mikro di Indonesia.

Sekadar informasi, SoftBank Vision Fund merupakan investor signifikan bagi Grab dan perusahaan ride-hailing lainnya, misalnya Uber.

Tidak hanya itu, SoftBank juga merupakan perusahaan modal ventura yang terkenal di industri teknologi. Pasalnya, SoftBank telah mengguyurkan dana untuk banyak startup.

Terus Investasi di Indonesia

Anthony Tan, Co-Founder dan CEO Grab. Liputan6.com/Agustin Setyo W
Anthony Tan, Co-Founder dan CEO Grab. Liputan6.com/Agustin Setyo W

Setelah mengakuisisi operasional Uber di Asia Tenggara tahun lalu, Grab tinggal berharapan langsung dengan Gojek. Apalagi kini Gojek telah melakukan ekspansi di sejumlah negara, termasuk di Thailand, Vietnam, dan Singapura.

Baik Gojek maupun Grab tak hanya jadi perusahaan ride-hailing tetapi juga menghadirkan super-apps, yakni berbagai layanan lain dalam satu aplikasi. Salah satunya adalah layanan pesan-antar makanan hingga pembayaran digital.

Dalam pernyataannya di Jakarta, Anthony mengatakan, Grab akan menginvestasikan "jumlah dana yang signifikan di Indonesia" untuk meningkatkan layanan GrabCar dan sepeda motor hingga pengiriman makanan lewat GoFood-nya.

Grab juga bakal menggunakan dana segarnya untuk memperkenalkan layanan baru kepada pengguna di seluruh Asia Tenggara. Misalnya saja video-on-demand, asuransi, dan pemesanan hotel.

Fokus ke Tiga Hal Ini

Anthony Tan, Co-Founder dan CEO Grab. Liputan6.com/Agustin Setyo W
Anthony Tan, Co-Founder dan CEO Grab. Liputan6.com/Agustin Setyo W

Founder sekaligus CEO Grab Anthony Tan menyebutkan, Grab bakal meningkatkan layanannya di Indonesia seiring dengan status decacorn yang disandangnya.

Anthony lebih lanjut mengatakan salah satu fokus Grab di Indonesia adalah meningkatkan perekonomian mikro melalui platform mereka dengan cara memberdayakan wirausaha mikro.

"Kami berupaya untuk memberdayakan lebih banyak wirausaha mikro di Indonesia" tutur Anthony di Jakarta, Rabu (6/3/2019).

Tidak hanya memberdayakan perekonomian mikro di Indonesia, Grab juga ingin membantu meningkatkan talenta SDM bidang teknologi, dan juga membantu mengakselerasi startup beserta ekosistemnya di Tanah Air.

Anthony mengemukakan, salah satu hal yang bisa dilakukan dalam meningkatkan perekonomian mikro adalah lewat platform GrabFood. Pasalnya, pengusaha UMKM yang tergabung dengan GrabFood terus tumbuh pada 2018.

"Dari mulanya hanya 13 kota. sekarang ada di 178 kota di Indonesia untuk layanan GrabFood. Oleh karenanya, kami dengan rendah hati menyebut diri sebagai platform yang ingin membantu orang-orang Indonesia," tutur dia.

Grab juga ingin melakukan akselerasi startup serta menyediakan ekosistem yang mendukung tumbuh kembang startup lain.

Misalnya, pada tahun lalu, program akselerasi startup bernama Grab Ventures Velocity mengucurkan USD 250 juta dan memilih tiga startup yakni BookMyShow, Minutes Apps, dan Sejasa untuk didorong pertumbuhannya.

"Tahun ini kami juga akan mengakselerasi startup di Indonesia," ujarnya.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya