Liputan6.com, Jakarta - Layanan data adalah salah satu fokus utama Indosat Ooredoo pada tahun ini. Maka tak heran, operator yang identik dengan warna merah dan kuning tersebut ingin memperkuat implementasi teknologi 4G di seluruh Indonesia.
Seperti disampaikan Chris Kanter, CEO dan Direktur Indosat Ooredoo, 4G Plus miliknya kini telah menjangkau 422 kota/kabupaten dan 80 persen populasi masyarakat Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Bahkan, Indosat Ooredoo optimistis jika 4G Plusnya bisa mencakup 87 persen populasi di Indonesia hingga akhir 2019.
"Kami bangga bisa menghadirkan jaringan 4G Plus di Indosat Ooredoo yang memberikan pengalaman makin kuat internetan bagi masyarakat di seluruh Indonesia. Pengembangan jaringan ini juga menjadi bagian rencana strategis perusahaan ke depan untuk bisa menghadirkan jaringan berkualitas video yang kompetitif di era komunikasi data saat ini," ujar Chris saat konferesi pers 4G Plus Kuat di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Senin (25/3/2019).
"Kami ingin masyarakat bisa menikmati teknologi terkini dengan akses internet lancar, sehingga setiap pelanggan bisa memanfaatkannya untuk membantu mereka dalam kehidupan sehari-hari," tambahnya.
Chris mengungkapkan, pada 2018 4G Plus sudah ditingkatkan mulai dari daerah-daerah seperti Lampung, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, dan beberapa daerah di mana selama ini menjadi bagian yang ingin di-push.
"Cakupan yang kita lakukan bukan hanya yang belum kita jangkau, tetapi juga memperkuat existing. Kita sudah menjangkau 80 persen dari populasi. Di existing 4G kita ini, kita perkuat sehingga kapasitasnya bakal naik dan internetan bisa lebih cepat dan jaringan semakin baik," pungkas Chris.
Tambah 18.000 BTS 4G Tahun Ini
Kusmanto selaku Group Head Network Strategic Solution Indosat Ooredoo, mengakui permintaan layanan data pelanggan Indosat Ooredoo semakin meningkat tajam.
"Mereka (pelanggan) yang pakai YouTube itu sangat banyak. Yang menggunakan video streaming itu 70 persen," ujar Kusmanto di Jakarta, Senin (25/3/2019).
Karenanya, kata Kusmanto, dengan melihat pertumbuhan permintaan akan layanan data yang sangat tinggi, Indosat Ooredoo menargetkan akan memperkuat 4G di Indonesia dengan menambahkan 18.000 BTS 4G.
Penambahan BTS 4G ini diklaim meningkat 80 persen dibanding dengan jumlah BTS 4G yang ada pada tahun lalu. Sekadar informasi, Indosat Ooredoo kini sudah memiliki 26.100 BTS 4G. Adapun secara total dari 2G, 3G, dan 5G, jumlah BTS yang dimiliki sudah mencapai 83.976 BTS.
Tak cuma BTS 4G, Kusmanto juga mengungkap, operator yang identik dengan warna merah dan kuning ini akan menambahkan 4.200 site baru di Indonesia.
"Site itu beda ya sama BTS, karena kalau site itu ada tower yang isinya beberapa BTS," tukasnya.
Adapun alasan Indosat Ooredoo sangat concern dengan layanan data, menurut Kusmanto, karena layanan 4G mereka di Indonesia sendiri mencakup hampir semua wilayah di Indonesia.
"Kita juga sekarang 4G plus atau career aggregation, jadi dengan career aggregation ini semua frekuensi bisa dimaksimalkan. Dengan kita terapkan career aggregration ini ekspansi jaringannya bisa sampai paling tinggi 450 Mbps. Dan nanti 2020 dengan 5G bisa di atas 1 Gbps " pungkasnya.
Â
Â
Â
Advertisement
Pendapatan Indosat Ooredoo di Triwulan ke-4 2018
Kinerja Indosat Ooredoo triwulan ke-4 2018 diklaim menunjukkan pergerakan positif di tengah kondisi pasar yang dinamis, di mana hal ini melanjutkan pertumbuhan yang sudah terjadi di kuartal sebelumnya.
Berdasarkan keterangan resmi Indosat Ooredoo pada Rabu (6/3/2019), perusahaan mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 11,7 persen dibanding triwulan sebelumnya dari kontribusi pendapatan data yang tumbuh sebanyak 6,0 persen dibanding triwulan sebelumnya.
Pertumbuhan tersebut, diakibatkan oleh inisiatif penyesuaian harga yang dimulai pada Semester 2 2018 serta didukung oleh peningkatan volume data trafik.
CAPEX tahun 2018 tercatat sebesar Rp 9,3 triliun atau tumbuh sebanyak 48,9 persen dibanding tahun 2017, seiring dengan percepatan penggelaran jaringan 4G yang dimulai pada triwulan 4 2018.
"Pertumbuhan berturut-turut dalam 2 kuartal terakhir di tahun 2018 menunjukkan perusahaan telah mengambil langkah tepat dalam mengelola perusahaan di masa transisi memasuki situasi pasar yang baru,"Â ujar Chris.
"Kami telah menerapkan strategi baru di berbagai bidang/lini yang kami namakan LEAD yang meliputi peningkatan kinerja SDM, network, B2B dan layanan pelanggan yang semakin baik. Strategi ini kami fokuskan untuk menjaga pertumbuhan kinerja perusahaan secara berkelanjutan ke depan," lanjutnya.
(Jek/Ysl)
Saksika Video Pilihan Berikut Ini:Â
Â