Liputan6.com, Jakarta - Chief Hal ini turut mendorong pertumbuhan dan perkembangan usaha kuliner di kedua jenis makanan itu, termasuk bertambahnya mitra-mitra usaha baru.
"Dari mitra-mitra UMKM kita, contohnya ayam geprek terus kopi, siapa sih di sini yang belum pesan kopi. Memang itu kategori yang biasa dipesan," kata dia, di Jakarta, Selasa (23/4/2019) sebagaimana dilansir Merdeka.
Advertisement
Baca Juga
Menurutnya, peningkatan mitra baru Go-Food ini didominasi oleh pelaku usaha kuliner baru yang terinspirasi oleh kesuksesan banyak mitra Go-Food.
Meskipun demikian, ada pula pebisnis yang sudah lama berkecimpung di dunia kuliner, tapi baru bergabung dengan Go-Food, meski persentasenya kecil.
Menurut dia, jumlah mitra Go-Food naik dari 125 ribu usaha menjadi 300 ribu unit dalam waktu satu tahun.
Sebanyak 96 persen mitra Go-Food tersebut adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal ini disebabkan keseriusan Gojek dalam memerhatikan sistem untuk mitra penyedia makanan, mitra pengemudi, serta konsumen.
"Kami ingin menggunakan kemampuan Go-Food sebagai mesin perkembangan UMKM baru," tegas dia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Sistem Penawaran Aneka Kuliner
Untuk membantu para pelaku usaha, pihaknya kini telah mengembangkan sistem penawaran aneka kuliner berdasarkan kesukaan masing-masing pelanggan.
"Personalize. Kita kembangkan. Kita berdasarkan histori, kemarin pesan apa. Berdasarkan data kita, kita berikan (penawaran) cocoknya yang ini. Suka yang pedas-pedas, kita kasih yang pedas-pedas," jelas dia.
Selain itu, jika ada restoran baru yang bergabung sebagai mitra Go-Food, maka pihaknya akan mempromosikan restoran-restoran tersebut kepada pelanggan.
Dengan demikian, restoran tersebut akan lebih dikenal dan dapat memperoleh pelanggan.
"Ini juga membantu mitra kecil. Kan belum banyak yang tahu kan ini restoran apa sih. Misalnya ada suka yang ayam. Kita push restoran baru 'Ini ada restoran ayam yang baru nih, coba dong'," tandasnya.
Reporter:Â Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
(Jek)
Advertisement