Main PUBG Berlebihan, Remaja Ini Kena Stroke

Seorang remaja asal India dilaporkan mengalami stroke karena keranjingan bermain gim PUBG.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 06 Sep 2019, 09:54 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2019, 09:54 WIB
PUBG
Playerunknown's Battlegrounds. (Doc: Steam)

Liputan6.com, Jakarta - Efek buruk akibat terlalu lama bermain PUBG ditemukan di wilayah Hyderabad, India, beberapa waktu lalu. Seorang remaja dilaporkan mengalami stroke akibat tidak tahu waktu saat bermain PUBG.

Dikutip dari Vice, Jumat (6/9/2019), remaja berumur 19 tahun ini mengalami terhambatnya trombosis sebab ada proses koagulasi berlebihan.

Kondisi itu membuat tangan kanan dan kaki remaja tersebut mati rasa. Menurut dokter yang memeriksanya, kondisi itu berhubungan dengan kecanduan si anak dengan gim PUBG.

Anehnya, kondisi stroke otak semacam ini kebanyakan terjadi pada orang tua dan jarang dialami seseorang di usia muda. Dokter juga mengatakan berat badan remaja itu turun drastis. Dia juga mengalami dehidrasi dan kekurangan nutrisi akibat terlalu sering bermain. 

"Kondisi ini menyebabkan penebalan darah vena di otak dan beberapa gumpalan," tutur senior nutri-physician di Rumah Sakit Sunshine, Dr K. Vinod Kumar pada The Times of India.

Berdasarkan penuturan sang ibu, dia memang sangat keranjingan gim PUBG. Dalam sehari, dia bisa bermain PUBG mulai dari jam 9 pagi hingga 3 atau 4 dini hari. 

Dia, menurut sang ibu, hanya berhenti bermain saat dia harus melakukan pekerja paruh waktu sebagai pengantar koran. Saat ini, dia sudah keluar dari rumah sakit dan berangsur pulih.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Otoritas India Sebut PUBG Mobile Sebagai Gim Jahat

PUBG Mobile
Memainkan PUBG Mobile di Huawei Nova 3i (Foto: screenshot)

Di India, PUBG--khususnya PUBG Mobile--memang dipandang negatif. Menteri Teknologi Informasi Goa, salah satu wilayah di India, bernama Rohan Khaunte bahkan menyebut akan melakukan pembatasan.

Menurut Khaunte, diperlukan aturan agar PUBG Mobile di wilayah Goa dapat dibatasi. Tidak tanggung-tanggung, dia juga meminta pemblokiran terhadap gim ini.

"Saya tidak mengetahui (apakah) negara (boleh) melarang PUBG, tetapi hukum harus dibuat untuk memastikan ada pembatasan di Goa. PUBG telah menjadi masalah di setiap rumah. Siswa bukannya belajar, malah asyik bermain PUBG," tuturnya seperti dikutip dari Digit, Senin (18/2/2019).

Sejumlah pihak di India disebut memang sedang menyorot PUBG karena dianggap membawa dampak negatif. Gim tersebut dianggap membawa nilai-nilai buruk, seperti kebencian, balas dendam, dan kekerasan.

Beberapa waktu belakangan, gim ini juga mendapat sorotan tajam di India setelah seorang remaja asal Mumbai ditemukan bunuh diri. Dia nekat bunuh diri karena keluarganya tidak mampu membali smartphone mahal yang dapat dipakai untuk bermain PUBG Mobile.


Remaja Bunuh Diri Gara-Gara Tak Boleh Beli Smartphone Untuk Main PUBG

PUBG Mobile versi terbaru
PUBG Mobile versi 0.13.0 (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Lebih lanjut, kasus remaja bunuh diri ini masih dalam proses investigasi kepolisian setempat. Pada laporannya, bocah laki-laki dari daerah Kurla minta dibelikan smartphone seharga 37.000 rupee atau sekitar Rp 7,2 juta.

Sementara itu keluarganya hanya mengizinkan dia menghabiskan uang tidak lebih dari 20.000 rupee atau sekitar Rp 3,9 juta untuk sebuah smartphone.

Karena tidak dibolehkan, remaja itu kesal dan memilih untuk melakukan bunuh diri di kediamannya sendiri.

(Dam/Why)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya