Karyawan Tuduh Google Lakukan Aksi Mata-Mata

Konflik antara Google dan karyawan kembali memanas usai ada tuduhan aksi mata-mata.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 26 Okt 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2019, 10:00 WIB
Kantor Baru Google di Berlin
Seorang teknisi melewati logo mesin pencari internet, Google, pada hari pembukaan kantor baru di Berlin, Selasa (22/1). Google kembali membuka kantor cabang yang baru di ibu kota Jerman tersebut. (Photo by Tobias SCHWARZ / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah karyawan Google dilaporkan tengah menggugat perusahaan tempatnya bekerja. Alasannya, Google disebut telah mengembangkan sebuah sistem internal untuk memata-matai karyawannya.

Aksi mata-mata itu, menurut para karyawan, dilakukan untuk memantau tindakan protes yang mungkin dilakukan karyawan. Dikutip dari Bloomberg, Jumat (25/10/2019), aksi pemantauan itu dilakukan dengan memasang piranti khusus di Chrome yang ada di komputer karyawan.

Para karyawan mengungkap aksi tersebut dengan memo yang dikirimkan ke Bloomberg secara anonim. Adapun cara kerja piranti khusus ini adalah memindai event yang dibuat di aplikasi kalender dan memiliki jumlah undangan antara 10 hingga 100 orang.

 

Apabila event itu memenuhi kriteria, piranti ini akan langsung melaporkan pembuat agenda tersebut. Menurut karyawan Google, pemantauan ini merupakan langkah perusahaan untuk mengetahui rencana aksi dari organisasi pekerja.

Menjawab tuduhan tersebut, perwakilan Alphabet sebagai induk Google menyebut piranti tersebut bukan untuk memata-matai karyawan. Piranti itu, menurut Alphabet, hanya notifikasi pengingat apabila ada pembuat jadwal yang langsung memasukkan banyak karyawan.

Menurut Google, hal ini sekaligus mencegah banyak spam di kalender dan acara. Mereka juga memastikan tidak mengumpulkan informasi pribadi, tapi membantu karyawan lebih efisien.

Untuk diketahui, konflik antara Google dan karyawan memang tengah memanas dalam beberapa bulan terakhir. Konflik itu terjadi karena beberapa kasus, seperti penolakan terhadap sejumlah proyek Google, merilis mesin sensor di Tiongkok, hingga pelecehan seksual.

Android 10 Masih Hangat, Google Konfirmasi Android 11

Android 10
Android 10. Dok: 9to5google.com

Terlepas dari berita di atas, Google sendiri mengonfirmasi kehadiran Android 11. Berita ini muncul bersamaan dengan pengumuman rencana Google menggelar Android Dev Summit pada akhir Oktober.

Salah satu acaranya berjudul "Preparing Scoped Strorage in Android 11." Demikian dikutip Tech Radar, Selasa (15/10/2019).

Dengan kabar ini, tak dimungkiri bahwa Android 10 bakal punya penerus, yakni Android 11.

Uniknya, Google mengonfirmasi penamaan Android 11 sebelum perilisannya. Pasalnya di masa lalu, perusahaan teknologi Amerika Serikat ini menggunakan kode untuk merujuk software yang akan dirilisnya.

Misalnya, Android 10 dikenal sebagai Android Q, Android 9 dikenal sebagai Android P, dan lain sebagainya. 

Ubah Penamaan Jadi Berbasis Numerik

Android 10.
Android 10. Dok: mashable.com

Ketika Android 10 diperkenalkan, Google berjanji untuk menggunakan penamaan berbasis numerik alih-alih dengan abjad. Tampaknya Google kini benar-benar melakukan penamaan sesuai numerik.

Sekadar informasi, sebelumnya Android 10 dikonfirmasi beberapa minggu sebelum dirilis.

Kini semua orang tahu bahwa Android 11 adalah penerus bagi Android 10, bahkan sebelum sistem operasi ini melenggang di kebanyakan smartphone.

(Dam/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya