Baru Sehari, Menkominfo Ralat Nama Aplikasi Tracking Covid-19 dari TraceTogether ke PeduliLindungi

Satu hari sebelumnya, melalui Keputusan Menkominfo Nomor 159/2020 yang dibacakan Menkominfo Johnny G Plate, aplikasi untuk tracing, tracking, dan fencing bernama TraceTogether.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 28 Mar 2020, 09:54 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2020, 09:54 WIB
Menkominfo Johnny G.Plate
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G.Plate saat mengumumkan mengenai aplikasi TraceTogether untuk tracing dan tracking Covid-19 (Foto: Kemkominfo)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) meralat nama aplikasi untuk tracing dan tracking pasien positif Covid-19 dari TraceTogether menjadi PeduliLindungi.

Nama PeduliLindungi pun masih sementara, karena menurut klaim Menkominfo Johnny G.Plate dalam pernyataan yang dipublikasikan Jumat (27/3/2020) malam, aplikasi ini masih dalam tahap pengembangan.

Padahal, satu hari sebelumnya, yakni Kamis (26/3/2020), melalui Keputusan Menteri Nomor 159/2020 yang dibacakan Johnny, aplikasi untuk tracing, tracking, dan fencing bernama TraceTogether dan dikembangkan oleh operator telekomunikasi Indonesia.

Namun dalam pernyataan terbarunya, aplikasi PeduliLindungi yang masih tahap uji coba ini dikembangkan oleh Kemkominfo dan Kementerian BUMN.

"Aplikasi ini dibuat oleh anak negeri dan didedikasikan untuk negara dalam menghadapi darurat dan keadaan luar biasa nasional dan global," kata Johnny dalam pernyataan, Jumat malam.

Lebih lanjut, dia mengatakan, aplikasi ini dimaksudkan untuk melindungi pasien positif, orang dalam pengawasan (ODP), pasien dalam pemantauan (PDP), dan suspect, maupun masyarakat luas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Masih Dikembangkan

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate
Menkominfo Johnny G. Plate. Liputan6.com/Andina Librianty

"Oleh karena itu aplikasi saat ini terus di-develop agar bisa diinstal oleh tidak hanya pasien positif, ODP, PDP, dan suspect tapi oleh seluruh masyarakat melalui smartphone," kata dia.

Johnny mengakui, aplikasi PeduliLindungi sejenis dengan aplikasi TraceTogether --aplikasi milik Singapura untuk memantau Covid-19-- memiliki kesamaan dan fungsi dengan TraceTogether tetapi memiliki konfigurasi berbeda.

"Mengingat infrastruktur dan ekosistem telekomunikasi kita yang berbeda dengan jumlah pelanggan hampir 300 juta MSIDN (nomor pelanggan)," kata menteri yang juga Politisi Nasdem itu.


Dimintakan Nama ke Presiden

Petugas Medis Tangani Pasien Virus Corona di Ruang ICU RS Wuhan
Han Yi, petugas medis dari Provinsi Jiangsu, bekerja di bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Meski begitu, dia menjelaskan bahwa fitur aplikasi PeduliLindungi lebih kaya karena akan memiliki fitur fencing (pembatasan) dan warning (peringatan).

Johnny menyebut, aplikasi PeduliLindungi masih akan dimintakan persetujuannya kepada Presiden. "Kami berharap beliau akan memberikan nama resminya nanti," kata Johnny.

Menurut Johnny, kini dashboard surveillance berbasis web page dan aplikasi tracing serta tracking-nya sudah siap digunakan.

Nantinya, masyarakat bisa mengunduh aplikasi yang sementara bernama PeduliLindungi ini melalui Play Store dan App Store. Peluncurannya pun akan dilakukan minggu depan.

(Tin/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya