Qlue Jadi Wakil Indonesia di Xtreme Tech Challenge 2020

Di ajang tersebut Qlue menjadi finalis untuk dua kategori sekaligus, yaitu kategori Smart Cities dan Inovasi Covid-19

oleh M Hidayat diperbarui 17 Jun 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2020, 09:00 WIB
Qlue
CEO dan founder Qlue Rama Raditya (sumber: istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Qlue menjadi wakil Indonesia di ajang Extreme Tech Challenge (XTC) 2020. Startup penyedia layanan ekosistem smart city itu menjadi finalis untuk dua kategori sekaligus, yaitu kategori Smart Cities dan Inovasi Covid-19. Sebanyak 52 finalis terpilih dari 2.419 peserta yang berasal dari 87 negara untuk XTC tahun ini.

XTC mendukung dan memilih inovator-inovator yang memanfaatkan teknologi untuk mengatasi tantangan terbesar yang dihadapi manusia.

Untuk pertama kalinya pada tahun ini, XTC juga akan memberikan penghargaan pada startup yang memiliki terobosan dalam menanggapi pandemi Covid-19, serta founder (pendiri) wanita terbaik, yang inovasinya mendorong solusi untuk tantangan global.

Founder dan CEO Qlue Rama Raditya mengaku bangga terpilih menjadi salah satu finalis yang mewakili Indonesia di XTC 2020 untuk dua kategori sekaligus.

"Ini merupakan kabar positif untuk Qlue di tengah pandemi. Kami percaya bahwa startup di Indonesia tidak kalah oleh startup di negara lain. Ini merupakan sebuah pengakuan atas hasil kerja keras kami dalam mengimplementasikan teknologi smart city dan menciptakan solusi inovasi untuk menghadapi pandemi Covid-19 di Indonesia," ujar Rama melalui keterangan tertulis.

Rama berharap akan dapat membawa nama Indonesia ke tingkat lebih tinggi di mata internasional dan membuka peluang bisnis lebih baik di tingkat global melalui ajang XTC 2020.

Bantu penanganan Covid-19

Aplikasi Qlue
Aplikasi Qlue

Selain berfokus pada Smart City, Qlue saat ini juga berfokus pada pengembangan inovasi teknologi berbasis AI, IoT, dan mobile workforce untuk membantu pemerintah dan sektor swasta dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan menyongsong New Normal.

Qlue merupakan bagian dari sinergi startup dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Sejak Covid-19 merebak di Indonesia, Qlue menambahkan beberapa label baru terkait Covid-19 ke dalam aplikasi pelaporan masyarakatnya, QlueApp; rumah sakit penuh, kelangkaan alat medis, kerumunan warga, suspect Covid-19, bantuan sembako, dan potensi mudik.

Laporan dari QlueApp juga terintegrasi dengan platform IndonesiaBergerak.com, platform yang berisi informasi mengenai Covid-19 yang digagas oleh MDI Ventures, Qlue dan beberapa startup lainnya.

Ratusan Laporan terkait Covid-19 Sejak Maret

Sejak diluncurkan di akhir Maret, sudah ada 883 laporan terkait Covid-19 yang masuk melalui QlueApp. Laporan didominasi oleh kerumunan warga dengan 690 laporan (78 persen), disusul dengan kebutuhan sembako dengan 162 laporan (18 persen), suspect Covid-19 dengan 18 laporan (2 persen), kelangkaan alat medis dengan 6 laporan (0,7 persen), potensi mudik dengan 5 laporan (0,5 persen) dan RS penuh dengan 2 laporan (0,2 persen).

(Why/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya