Permintaan Mobil Bekas Meningkat 15-20 Persen Sejak Relaksasi PSBB

Tiga bulan setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), ada peningkatan pada penjualan dan pembelian mobil bekas.

oleh M Hidayat diperbarui 16 Okt 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2020, 16:00 WIB
Mobil bekas di Mega Glodok Kemayoran, Jakarta
Mobil bekas di Mega Glodok Kemayoran, Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi berbagai industri, termasuk di sektor mobil bekas. Namun, seiring beberapa bisnis mulai beroperasi kembali, perilaku pasar di sektor mobil bekas tampak berangsur pulih.

Survei terbaru OLX Autos yang bertajuk "Sentiment Monitoring Study" menyebut tren pasar mobil bekas ada dalam kondisi semakin baik. Kondisi ini tecermin dari temuan bahwa tiga bulan setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), ada peningkatan pada penjualan dan pembelian mobil bekas.

Faktor pendorong peningkatan tren pasar mobil bekas antara lain saat ini sudah ada 62 persen showroom mobil bekas yang beroperasi, jika dibandingkan pada masa PSBB yang hanya 32 persen. Akibatnya, aktivitas penjualan dan procurement (pembelian) mengalami peningkatan pula.

Menurut hasil survei, rata-rata baik pembelian dan penjualan naik 50 persen pada bulan Agustus 2020, jika dibandingkan saat awal pandemi. Semula rata-ratanya hanya 1,4, yang kemudian meningkat menjadi 2,1.

Selain itu, rata-rata ketersediaan unit di showroom berkurang 35 persen menjadi 4,2 (dari sebelumnya 6,5) pada bulan Agustus 2020. Ini juga menjadi penanda minat masyarakat untuk membeli mobil bekas semakin tinggi.

 


Temuan Lainnya

Temuan lainnya menyebutkan sebanyak 52 persen responden memiliki keinginan untuk membeli mobil dibandingkan pada masa awal pandemi yang hanya mencapai 22 persen, serta 43 persen responden saat ini memilih untuk menggunakan mobil pribadi, dibandingkan dengan awal masa pandemi yang hanya 33 persen.

"Survei kami menemukan permintaan mobil bekas mengalami peningkatan sebanyak 15 hingga 20 persen semenjak relaksasi PSBB. Peningkatan ini didorong oleh minat masyarakat terhadap penggunaan mobil pribadi yang meningkat," ujar Johnny Widodo, CEO OLX Autos Indonesia dalam keterangan tertulis.

Selain itu juga, kata Johnny, showroom juga kini mulai buka sehingga memberikan pilihan lebih banyak bagi masyarakat yang ingin membeli mobil.

"Dengan kedua faktor ini kita bisa melihat bahwa ada kesempatan bagi pasar mobil bekas untuk pulih dari keadaan ini dan pelanggan juga bisa #LAKUinsekarang mobil yang akan mereka jual. OLX Autos percaya pasar mobil bekas akan pulih dan akan kembali normal seperti masa sebelum pandemi," tutur Johnny.

 


Tantangan

Selain pasar yang membaik, industri mobil bekas juga menghadapi beberapa tantangan seperti keterbatasan dana yang paling banyak dihadapi pelanggan. Kendala ini dirasakan oleh 58 persen responden.

Sementara 46 persen responden lainnya menyatakan bahwa mereka mengurangi dana (budget) sebesar 5 persen yang mereka miliki untuk membeli mobil. Di sisi lain, penjual pun tidak mau mengurangi harga mobil bekas yang mereka jual. Sehingga hal ini lah yang menjadikan tantangan bagi masyarakat di industri pasar mobil bekas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya