Facebook Tolak 2,2 Juta Iklan Halangi Pilpres AS

Facebook mengungkapkan telah menolak 2,2 juta iklan di Facebook dan Instagram yang dinilai akan merugikan Pemilihan Presiden (Pilpres) AS.

oleh Andina Librianty diperbarui 19 Okt 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2020, 07:00 WIB
Ilustrasi Facebook
Ilustrasi Facebook (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Facebook mengklaim telah menolak 2,2 juta iklan di Facebook dan Instagram yang dinilai akan merugikan Pemilihan Presiden (Pilpres) AS. Selain itu, perusahaan juga telah menarik 120 ribu konten dengan tujuan serupa.

Dilansir dari The Guardian, Senin (19/10/2020), Vice President Facebook, Nick Clegg, mengatakan jutaan iklan dan konten tersebut berusaha untuk menghalangi pemungutan suara dalam Pilpres AS mendatang.

Facebook telah meningkatkan upaya agar peristiwa menjelang Pilpres 2016 tidak lagi terulang. Saat itu, Rusia disebut menggunakan layanan Facebook untuk memanipulasi pemilih.

"35 ribu karyawan menjaga keamanan platform kami dan berkontribusi untuk pemilihan," kata Clegg yang juga merupakan Vice President of Global Affairs and Communications di Facebook.

"Kami telah menjalin kerja sama dengan 70 media khusus, termasuk lima di Prancis dalam verfiikasi informasi," tutur dia melanjutkan.

Penggunaan AI

Ilustrasi Facebook
Facebook (JUSTIN SULLIVAN / AFP)

Clegg menambahkan, Facebook juga menggunakan artificial intelligence (AI) agar perusahaan bisa menghapus miliaran konten dan akun palsu. "Bahkan sebelum dilaporkan oleh para pengguna," tutur Clegg.

Dia pun mengatakan, Facebook juga menyimpan semua iklan dan informasi tentang pendanaan, serta sumbernya selama tujuh tahun untuk memastikan transparansi.

(Din/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya