Yayasan Bill Gates Tambah Donasi Rp 994 Miliar untuk Persiapkan Vaksin Covid-19

Yayasan amal milik Bill Gates, The Gates Foundation, menambah donasi sebesar Rp 994 miliar dalam upaya mengembangkan dan mendistribusikan vaksin Covid-19.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 12 Nov 2020, 15:59 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2020, 15:59 WIB
Bill Gates Prediksi Vaksin HIV Hadir Pada 2030
Pendiri Bill & Melinda Gates Foundation, Bill Gates ungkapkan vaksin dan obat melawan HIV hadir 15 tahun lagi.

Liputan6.com, Jakarta - Yayasan amal milik Bill Gates, The Gates Foundation, menambah donasi sebesar USD 70 juta (setara Rp 994 miliar) dalam upaya mengembangkan dan mendistribusikan vaksin Covid-19.

Dengan tambahan ini, The Gates Foundation berharap ada lebih banyak pendonor internasional yang juga meningkatkan jumlah donasinya.

Adapun dari total sumbangan tersebut, USD 50 juta (Rp 710 miliar) akan dialokasikan untuk COVAX Advance Market Commitment (AMC) yang dipimpin oleh Aliansi Vaksin GAVI.

Sementara USD 20 miliar (Rp 284 miliar) akan dialokasikan untuk Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) yang merupakan pendanaan bersama untuk pengembangan beberapa kandidat vaksin Covid-19.

"Kami harus memastikan bahwa semua orang mendapatkan akses yang sama untuk tes, obat, dan vaksin saat nanti sudah tersedia, di manapun mereka berada," kata Pendiri The Gates Foundation, Melinda Gates, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (12/11/2020).

Melinda mengatakan, sumbangan ini berarti umat manusia makin dekat dengan sumber daya yang diperlukan untuk memerangi Covid-19.

Bersama dengan WHO, CEPI dan GAVI memimpin skema global bernama Access to Covid-19 Tools (ACT) yang bertujuan untuk mempercepat pengembangan, produksi, dan akses yang adil untuk obat, tes, dan vaksin Covid-19.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Negara Miskin Tak Boleh Ketinggalan

Bill Gates Serukan agar Warga Dunia Waspada Penyakit Pandemi (Paolo Bona/Shutterstock)
Bill Gates Serukan agar Warga Dunia Waspada Penyakit Pandemi (Paolo Bona/Shutterstock)

GAVI mengatakan, fasilitas Covax yang merupakan bagian dari skema ACT bertujuan untuk menyediakan 2 miliar dosis vaksin Covid pada akhir 2021.

Disebutkan, dosis vaksin akan tersedia bagi orang-orang di semua negara yang berpartisipasi dalam Covax. Di mana, hampir 1 miliar vaksin akan tersedia untuk 92 negara termiskin melalui Advanced Market Commitment (AMC).

Bicara vaksin, pada minggu ini, ada dua calon vaksin Covid-19 yang tersedia, yakni milik Pfizer dan BioNTech serta satu lagi dikembangkan Rusia. Hal ini menjadi tanda, vaksin pertama untuk melawan Covid-19 mungkin akan segera siap untuk digunakan sebelum akhir 2020.

CEO The Gates Foundation Mark Suzman mengatakan, adanya kabar tentang vaksin yang telah siap membuat banyak orang berharap produk vaksin lain bakal segera tersedia.


Jalan Masih Panjang

Ilustrasi vaksin COVID-19 Rusia Sputnik-V (AFP)
Ilustrasi vaksin COVID-19 Rusia Sputnik-V (AFP)

"Jalan masih panjang untuk mendapatkan vaksin yang disetujui pemerintah, kemudian distribusi global ke orang-orang yang membutuhkan harus adil. Karena kita harus bisa mengontrol perseberan virus," katanya.

Gates Foundation mulai inisiasi donasi untuk vaksin AMC pada Juni lalu. Kemudian yayasan ini juga menambahkan donasi sebesar USD 50 juta sehingga membuat total donasi menjadi USD 156 juta.

Dana tambahan baru ini akan membuka tambahan donasi sebesar USD 16,5 juta dari Inggris. Inggris juga berjanji untuk menyamai kontribusi lainnya.

(Tin/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya