Liputan6.com, Jakarta - Youtap Indonesia menutup tahun pertamanya pada 2020 ini dengan capaian positif, meski di tengah pandemi Covid-19. Sejauh ini, Youtap mengklaim lebih dari 2,5 juta transaksi berlangsung lewat lebih dari 100 ribu mitra dari berbagai kalangan.
"Tahun 2020 memang menjadi sebuah tahun yang membawa tantangan tersendiri karena besarnya perubahan operasional bisnis dan kondisi industri di semua sektor. Namun, situasi ini juga mendorong masyarakat untuk bisa semakin kreatif dalam beradaptasi dengan memanfaatkan teknologi," ujar CEO Youtap Indonesia, Herman Suharto.
Baca Juga
Youtap mencatat pertumbuhan signifikan UMKM yang bermigrasi ke digital. Menurut data internal perusahaan, merchant yang tergabung di ekosistem digital Youtap meningkat 15 kali lipat pada paruh kedua, jika dibandingkan dengan paruh pertama.
Advertisement
Dalam perjalanannya, Youtap telah menjalin kemitraan strategis dengan beberapa pihak seperti LinkAja, Shopeepay, BRI, Cashbac, dan Kredivo, yang termasuk implementasi standardisasi QRIS.
"Kami juga bangga karena solusi kami telah mendapat kepercayaan dari perusahaan terkemuka untuk mengembangkan produk dan layanan mereka. Seperti yang kami lakukan dengan salah satu mitra kami, McDonald's, di mana Youtap mendukung sistem layanan pemesanan dan pembayaran pada layanan drive thru menggunakan tablet dari Youtap," tutur Herman.
Berbasis riset
Sepanjang tahun 2020 Youtap juga menggelar sejumlah riset guna memahami pasar, termasuk yang berkaitan dengan situasi pandemi, seperti riset 100 hari New Normal (Juli - September 2020).
Menurut riset itu, para pelaku UMKM yang bermigrasi ke sistem digital dan mengadopsi pembayaran nontunai tumbuh 5 kali lipat dibandingkan pada masa PSBB pertama (Maret - Juni 2020).
Selain itu, perusahaan juga mengidentifikasi profil pelaku usaha yang dibagi menjadi 4 persona, yaitu:
- Pejuang Harian (yang menjalankan usaha untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan harian) - 33 persen;
- Pengikut Arus (sadar adanya resiko usaha namun membutuhkan informasi untuk mengatasinya) - 38 persen;
- Pencari Peluang (yang sudah memiliki rencana jangka pendek dan paham adanya resiko dalam memiliki usaha) 20 persen;
- Pemimpi Tangguh (sudah memiliki rencana bisnis dalam hitungan jangka panjang dan memiliki informasi yang cukup untuk mengetahui support yang dibutuhkan) - 10 persen.
"Riset menjadi hal yang wajib kami lakukan. Bukan hanya agar kami bisa membaca kebutuhan target pasar saja, tapi juga karena kami melihat bahwa data yang kami dapat, bisa menjadi solusi bagi para pelaku usaha. Karena itu, ke depannya Youtap akan secara berkelanjutan mengedepankan riset demi memberi solusi tepat guna oleh para pelaku usaha baik dari level enterprise hingga mikro," ujar Herman.
Advertisement
Sambut 2021 dengan optimisme
Optimistis dengan kondisi tahun depan, Herman meyakini perkembangan bisnis akan sangat menarik.
“Pada 2021, semua sektor industri sudah akan jauh lebih tangguh dan siap mendorong pengembangan bisnisnya ke level yang lebih tinggi," kata Herman.
Dari segi operasional bisnis, pada tahun depan Youtap akan mulai menerapkan pengembangan core business perusahaan yang masih merupakan bagian dari visi dan misi perusahaan dalam memberdayakan semua lini bisnis.
"Semua program ini akan sangat menarik dan akan membawa peluang yang besar dalam mendorong bangkitnya roda perekonomian Indonesia. Kami sudah sangat siap untuk membantu memaksimalkan semua sektor industri memperoleh pencapaian terbaiknya di 2021,” ujar Herman.